PR BEKASI - Sudah terhitung sehari Operasi Zebra berlangsung. Namun, masih ada yang terjaring razia lantasan helm yang digunakannya merupakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu.
Dalam Operasi Zebra Intan 2020 gelaran Polda Kalimantan Selatan yang dimulai Senin lalu, polisi menargetkan helm SNI yang palsu yang peredarannya cukup luas di masyarakat Indonesia.
"Penertiban helm yang tidak sesuai standar memang menjadi salah satu dari delapan sasaran Operasi Zebra kali ini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Andi Azis Nizar.
Baca Juga: Cegah Pelajar Ikut Demo, Anies Baswedan Siapkan RPP untuk SMP dan SMA Sederajat
Menurut dia, selama ini penggunaan helm memang kerap tidak standar sesuai SNI. Bahkan ironisnya, banyak helm yang diperjualbelikan memiliki label SNI padahal palsu.
"Pada helm SNI yang asli, biasanya logo SNI-nya tidak hanya ditempel tetapi juga huruf timbul. Kemudian helm terasa berat, karena yang terasa ringan dan ringkih itu cenderung palsu dan harga murah," ucap Andi.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 27 Oktober 2020, dirinya menegaskan helm merupakan salah satu perlengkapan utama bagi para pemotor untuk melindungi kepala dari benturan keras akibat kecelakaan.
Baca Juga: Foto 'Komodo Vs Truk' Viral, KLHK: Itu Komodo yang Mau Berjemur, tapi Tetap Diawasi 10 Ranger
Karena fungsinya yang vital, maka polisi mewajibkan helm bagi pengendara baik pengemudi maupun orang yang dibonceng.