Sentil Jokowi yang Dinilai Abai dengan Politik Dinasti, PKS: Ini Bukan Perusahaan Keluarga

- 27 Oktober 2020, 10:27 WIB
Anggota Badan Legislasi DPR RI, dari Partai PKS, Mulyanto: PKS kecewa dengan sikap presiden Jokowi yang abai terhadap politik dinasti dan menyebut negara ini milik rakyat bukan perusahaan keluarga.
Anggota Badan Legislasi DPR RI, dari Partai PKS, Mulyanto: PKS kecewa dengan sikap presiden Jokowi yang abai terhadap politik dinasti dan menyebut negara ini milik rakyat bukan perusahaan keluarga. /Dok. DPR RI/DPR RI

PR BEKASI – Proses pencalonan Pilkada 2020 memunculkan nama-nama calon kepala daerah yang ternyata berasal dari keluarga pejabat baik pusat maupun daerah sehingga politik dinasti tidak terelakkan.

Mulyanto selaku Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI menyoroti praktek dinasti politik yang berkembang di Indonesia saat ini.

Melihat praktek ini, Mulyanto mengaku prihatian dengan sikap abai yang ditunjukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Tak Masuk Bursa Calon Ketum PPP, Pengamat: Bisa Panjang Urusannya Nanti Sama Jokowi

Menurutnya, sikap yang ditunjukan Jokowi akan berbahaya bagi masa depan demokrasi Indonesia lantaran secara tak langsung akan menghambat proses kaderisasi partai politik dan regenerasi kepemimpinan nasional secara terbuka.

"Pandangan saya politik yang modern mestinya berbasis sistem merit sehingga kita dapat memaksimalkan unsur-unsur kebaikan dalam masyarakat termasuk menjaga keberlangsungan sistem kaderisasi partai dan kaderisasi kepemimpinan nasional," kata Mulyanto, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Selasa 27 Oktober 2020.

Dia melanjutkan, seharusnya pemerintah memberi contoh yang baik kepada masyarakat dalam melaksanakan nilai-nilai demokrasi. Bukan malah memanfaatkan celah hukum untuk menyuburkan praktek dinasti politik.

Baca Juga: Berhasil Keluar dari Zona Merah, Kabupaten Bekasi Tetap Perpanjang PSBB Hingga 25 November 2020

"Politik dinasti itu sangat buruk karena membatasi kepemimpinan dalam partai atau dalam kepemimpinan nasional berbasis pada hubungan biologis bukan ideologis," tuturnya.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x