Sentil Pihak yang Pura-pura Bijak Saat Nabi Muhammad Dihina, Rizieq Shihab: Mereka Menjual Kicauan

- 3 November 2020, 14:56 WIB
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. /YouTube FRONT TV

Rizieq Shihab juga menepis narasi yang mengajak umat tak perlu bereaksi sebab karikatur di Prancis itu bukan karikatur Nabi Muhammad SAW. 

Narasi untuk tidak bereaksi tersebut didasarkan, kata Rizieq Shihab, bahwa tidak ada satupun yang tahu wajah Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Bamsoet Cermati Pelanggaran hingga Imbau Terapkan Prokes Covid-19

"Begitu juga abaikan saja kicauan kaum zindik yang mengatakan bahwa karikatur itu bukan karikatur Nabi Muhammad, karena wajah Nabi Muhammad tidak ada satu pun yang tahu dan tidak ada satu pun yang bisa atau boleh menggambarkannya, jadi karikatur tersebut tidak perlu umat Islam bereaksi dan sebagainya karena itu bukan karikatur Nabi Muhammad," ujar Rizieq.

Rizieq Shihab lantas memberikan contoh perumpamaan kasus yang sama dengan gambar binatang.

Menurut Rizieq Shihab, unsur penghinaan dapat terpenuhi apabila gambar tersebut dikaitkan dengan seseorang.

Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat Selasa 3 November 2020, Gula Pasir dan Telur Ayam Alami Kenaikan

"Sampaikan kepada semua masyarakat Indonesia, mana kala ada satu gambar binatang, mana kala ada satu gambar yang menghinakan kemudian di situ ditulis bahwa itu yang dimaksud si anu atau yang dimaksud si A atau si B maka itu berarti penghinaan bagi yang bersangkutan walaupun itu gambar binatang," tutur Rizieq Shihab.

Walaupun itu bukan yang bersangkutan menurut Rizieq Shihab, manakala gambar tersebut dinisbahkan kepada seseorang berarti itu menjadi penghinaan bagi orang tersebut.

"Begitu juga karikatur, apapun yang digambar dalam karikatur tersebut yang kita yakini tentu bukan wajah Nabi, tapi pada saat ditulis bahwa ini adalah Nabi Muhammad, pada saat orang yang bernama Muhammad dinisbahkan kepada karikatur tersebut, kepada Nabi kita maka itu menjadi penghinaan yang tidak boleh kita biarkan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah