Pangdam Jaya Minta FPI Dibubarkan, Refly Harun: Mereka yang Pegang Senjata Tidak Boleh Berpolitik!

- 21 November 2020, 11:25 WIB
Refly Harun menyebut TNI tidak boleh terjun ke dunia politik karena mereka memegang senjata.
Refly Harun menyebut TNI tidak boleh terjun ke dunia politik karena mereka memegang senjata. /Tangkapan layar YouTube Refly Harun

PR BEKASI - Turunnya Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman ke lapangan untuk sekadar menurunkan baliho-baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab belakangan ini menjadi sorotan publik.

Namun tak hanya itu, pernyataan kontroversialnya baru-baru ini juga membuat banyak kalangan terkaget-kaget, dirinya menyatakan dengan tegas bahwa jika diperlukan, kelompok FPI dibubarkan saja.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," ujar Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Akui Tak Bubarkan Massa Habib Rizieq di Megamendung, Pemkab Bogor: Untuk Hindari Benturan 

Pernyataannya itu ditujukan Dudung terkait dengan pemasangan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI. Dudung menyatakan akan membersihkan baliho provokatif dan akan menindak tegas oknum yang terlibat mengajak revolusi.

"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan dengan merasa mewakili umat Islam," kata Dudung.

DIkutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTubenya, pakar hukum tata negara, Refly Harun juga turut mengomentari pernyataan kontroversial dari Pangdam Jaya tersebut.

Menurut Refly Harun, jika persoalan ini dikaji dari sistem kenegaraan karena sejak reformasi kita sudah sepakat untuk menghilangkan yang namanya dwifungsi ABRI atau sekarang disebut TNI, maka TNI tidak perlu nyemplung ke dalam dunia politik.

Baca Juga: TNI Turun Langsung 'Hadapi' Habib Rizieq, Hamdan Zoelva: Menakutkan, Keadaan Negara Sudah Genting 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x