Penurunan Baliho Habib Rizieq Lukai Sapta Marga, Fahri Hamzah: TNI Harus Berada di Luar Politik

- 21 November 2020, 22:15 WIB
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari polemik TNI.
Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah mengomentari polemik TNI. /Instagram @fahrihamzah

PR BEKASI - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah, ikut memberikan tanggapan terkait aksi penurunan paksa baliho Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab atas perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang videonya viral di media sosial pada Jumat, 20 November 2020.

Pasalnya, setelah viralnya video tersebut diikuti pernyataan Dudung Abdurachman yang mengusulkan agar FPI dibubarkan saja, muncul anggapan dari sejumlah pihak bahwa TNI kini telah ikut berpolitik.

Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah menilai bahwa paham yang berdasarkan kekuatan militer sebagai pendukung kekuasaan adalah masa lalu.

Baca Juga: Kabul Lagi-lagi Jadi Sasaran 23 Serangan Roket, 8 Warga Sipil Afghanistan Tewas

Saat ini, boleh saja rakyat mendukung TNI dan Polri bersatu, tapi rakyat tetap harus menolak tegas jika tugas TNI sama dengan Polri.

"Kita dukung semboyan 'TNI dan POLRI bersatu'. Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan POLRI. Kita jangan lupa sejarah. Kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan POLRI darinya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil. Militerisme masa lalu," cuit Fahri Hamzah di Twitter, Sabtu, 21 November 2020.

Dia pun merasa heran, kenapa setelah 20 tahun lebih reformasi, muncul pejabat militer yang masuk demarkasi pengelolaan negara sipil.

Salah satu contohnya aksi penurunan baliho Habib Rizieq karena seharusnya tugas tersebut dilakukan oleh Satpol PP.

Baca Juga: Menantu Habib Rizieq Sebut Pemenggalan Prancis, Habib Husin: Gak Mantu Gak Mertua Sama Kualitasnya!

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x