PR BEKASI – Belanda akan memulai kiprahnya pada gelaran EURO 2020, pada Senin, 14 Juni 2021 dini hari WIB melawan Ukraina di Grup B.
Pada sesi latihan terakhir, Belanda yang dilatih oleh Frank de Boer ini mendapatkan kejadian yang tidak terduga.
Dimana, sebuah pesawat kecil yang terbang melintasi tempat latihan Tim Oranye memberikan pesan khusus.
Baca Juga: Laga Euro 2020 Denmark vs Finlandia Ditunda Usai Christian Eriksen Pingsan, UEFA Beri Kabar Terbaru
Pesawat tersebut membawa tulisan di belakangnya yang bertuliskan "Frank, gewoon 4-3-3,", dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Marca.
Dalam arti bahasa Indonesia, tulisan tersebut berarti "Frank, hanya 4-3-3,", yang mengisyaratkan bentuk protes terhadap skema de Boer.
Diketahui, Belanda di bawah komando de Boer memiliki pakem formasi yang memakai konsep 5-3-2.
Baca Juga: Jadwal TV RCTI Minggu, 13 Juni 2021: Sinetron Ikatan Cinta 'Dikejar' Tayangan Euro 2020
Fakta di lapangan yang ada, skema yang diterapkan de Boer tersebut tidaklah selalu maksimal.
Tidak ketinggalan, de Boer dikritik karena dengan dengan skema tersebut dianggap terlalu bermain defensive.
Hal tersebut pun sangat berbanding terbalik dengan konsep menyerang tradisional dari Belanda yang dikenal dengan Total Football.
Baca Juga: Siaran Langsung Euro 2020 Grup B: Belgia vs Rusia, Tayang di Mola TV Pukul 2.00 WIB
Meskipun, fakta membuktikan bahwa Belanda belum juga bisa kembali ke performa terbaik terlebih dalam tujuh tahun terakhir.
Sehingga, salah satu bentuk protes dari penggemar Belanda salah satunya lewat aksi pesawat tersebut.
Akan tetapi, de Boer tetap bersikukuh dengan pendirianya terkait skema yang diterapkan bagi Tim Oranye.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Euro 2020 Grup A: Wales vs Swiss di Mola TV dan iNews
Kala menghadapi Ukraina nanti, de Boer akan tetap menerapkan skema 5-3-2 dan tidak akan mengubahnya.
"Ya, Anda bisa bertanya. Kami akan mulai dengan 5-3-2," tutur de Boer.
Patut ditunggu kejutan salah satu negara unggulan di Eropa ini dalam gelaran EURO 2020 di grup B di bawah komando Frank de Boer.***