PR BEKASI – Ketika tim bulutangkis Indonesia berhasil membawa pulang Piala Thomas Cup setelah penantian 19 tahun, legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengucap syukur.
Taufik Hidayat mengungkapkan kebahagiaannya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya belum lama ini.
“Saya sangat bersyukur Thomas Cup bisa kembali ke Indonesia setelah 19 tahun, dan terakhir 2002 saya sama Mas Candra yang berjuang,” ucap Taufik Hidayat.
Namun, di tengah-tengah kebahagian itu, Taufik Hidayat mengungkapkan perasaan kecewanya saat melihat tidak ada bendera Merah Putih yang dikibarkan ketika para pahlawan olahraga Indonesia menaiki podium.
Kekecewaan Taufik Hidayat itu ditujukkan kepada Menpora, LADI, dan beberapa instansi lainnya yang dinilai bertanggung jawab mengenai polemik Merah Putih dan sanksi WADA.
WADA atau Badan Anti-Doping Dunia diketahui memberikan sanksi kepada Indonesia atas ketidakpatuhan terhadap aturan.
Konsekuensi yang didapatkan Indonesia dari sanksi itu adalah salah satunya Indonesia tidak boleh mengibarkan bendera Merah Putih di Kejuaraan regional, kontinental, dan dunia selama masa penangguhan.
Masa penangguhan itu diberikan Indonesia dalam jangka waktu satu tahun sampai Menpora atau LADI mampu menyelesaikan masalah ini dengan segera.
Sementara itu, Taufik Hidayat menjelaskan bahwa betapa kecewanya dia ketika melihat dan mengetahui kalau bendera Merah Putih itu tidak berkibar di Thomas Cup 2020.
Padahal menurutnya, bendera itu identik dengan atlet yang juara yang di dunia olahraga termasuk bulutangkis.
“Kemarin ketika kita lagi euforia, saya juga lihat dari awal sampai akhir kok ada yang kurang, itu bendera Merah Putih gitu di situ enggak ada,” ucapnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Nahwa Shihab pada Kamis, 21 Oktober 2021.
“Memang sebelumnya saya juga udah tahu kalau ada sanksi dari WADA dikasih waktu berapa lama dan ternyata belum selesai, akhirnya WADA memutuskan memberi sanksi untuk Indonesia,” ujar peraih medali emas Olimpiade Athena 2024.
Sebagai mantan atlet bulutangkis, Taufik Hidayat pun mengaku kecewa dengan sanksi ini di hadapan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.
“Buat saya sangat kecewa, kecewanya adalah enggak mudah menaikkan bendera ini. Tugas atlet itu hanya latihan, bertanding, memberikan yang terbaik buat bangsa ini,” ujarnya.
Dengan begitu, menurut Taufik Hidayat seharusnya kejadian ini bisa diantisipasi apabila Menpora dan jajarannya dapat melakukan tugasnya dengan cepat.***