PIKIRAN RAKYAT - Liverpool tersingkir dari Liga Champions setelah kalah agregat 4-3 dari klub asal ibu kota Spanyol, Atletico Madrid.
Gini Wijnaldum membuka skor dalam pertandingan sengit tadi malam, ketika dia berhasil memaksimalkan umpan silang Alex Oxlade-Chamberlain yang membuat Jan Oblak memungut bola dari gawangnya.
Liverpool melewatkan beberapa peluang untuk yang begitu penting, Andy Robertson, Sadio Mane, dan Mohammed Salah gagal mencetak gol.
Roberto Firmino berhasil membawa Liverpool unggul 2-0 setelah memanfaatkan bola rebound dari sundulannya sendiri.
Baca Juga: Pemkot Bekasi Laporkan Perkembangan Terbaru, 30 Orang Suspect Virus Corona
Kekalahan Liverpool membuat Final Liga Champions di Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki di 31 Mei 2020 nanti menghasilkan juara baru.
Namun di balik semua itu, terdapat lima fakta unik dibalik tersingkirnya The Reds dari panggung Liga Champions, yang dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Mirror, pada Kamis, 12 Maret 2020.
Wijnaldum sempat terbangkan asa di Anfield
Mengingat histeria sudut Trent Alexander-Arnold dan Divock Origi yang berhasil membuat Barcelona tunduk tahun lalu. Wijnaldum adalah salah satu pemain yang diharapkan dalam pertandingan tadi malam.
Dia mencetak dua gol dalam beberapa menit, sundulan briliannya yang mengarah ke gawang Barca, dia ulangi ketika melawan Atletico Madrid semalam.
Liverpool memiliki beberapa pemain kunci demi kesuksesan mereka dan salah satunya adalah Wijnaldum
Baca Juga: Viral, Pria Belgia Iseng Usapkan Air Ludahnya ke Pegangan Kereta di Tengah Wabah Virus Corona
Jan Oblak tunjukkan kelasnya
Liverpool tidak akan kalah jika bukan karena aksi gemilang Jan Oblak di bawah mistar Atletico Madrid.
Dia menciptakan serangkaian penyelamatan brilian untuk menjaga timnya dari kekalahan. Hal ini menunjukkan bahwa dia layak masuk jajaran kiper elite dunia.
Liverpool yang tidak bisa tampil dengan kiper andalannya Alisson Becker kewalahan mengatasi serangan-serangan Atletico Madrid.
'Aksi' Diego Costa
Ini adalah penampilan penting bagi Diego Costa. Ada sorak-sorai yang riuh dari pendukung Liverpool saat dia masuk ke lapangan.
Dia kemudian membuat ulah, ketika dia kembali ke bangku lalu menuju tribun suporter The Reds. Stadion yang pernah ia datangi saat berseragam Chelsea.
Liverpool banjir peluang yang sia-sia
Seharusnya hasil pertandingan tadi malam bisa membuat fans The Reds tidur nyenyak.
Bahkan tanpa kecemerlangan Jan Oblak, The Reds tidak seperti biasanya dalam beberapa kali mereka kehilangan peluang yang harusnya menjadi sebuah gol.
Andy Robertson menyia-nyiakan peluang terbaik, sundulannya hanya membentur mistar gawang, namun bukan hanya Andy Robertson yang bersalah dalam memanfaatkan peluang.
Sadio Mane mengancam dengan dua upaya akrobatiknya, sementara Mohammad Salah beberapa kali mengancam gawang Jan Oblak, namun hanya melebar di sisi gawang.
Adrian Howler "Membantu" Atletico menuju jalan selanjutnya
Dia adalah penjaga gawang bagi Liverpool di Eropa awal musim ini ketika berhasil mengalahkan Chelsea di Piala Super, tetapi tadi malam dia bak "penjahat".
Tendangan Marcos Llorente masuk ke sudut gawang dan kiper Liverpool seakan enggan menjulurkan lengannya untuk mencoba menyelamatkan gawang The Reds.
Llorente menggandakan golnya sebelum babak pertama di perpanjangan waktu yang menambah malapetaka bagi Liverpool. Sebelum akhinya Alvaro Morata kukuhkan kemenangan tim wakil Spanyol tersebut.
Kekalahan ini adalah yang pertama terjadi di Anfield sejak awal Tahun 2019 yang berhasil dipatahkan oleh Atletico Madrid.***