Ceritakan Kisah Mirisnya Jelang Laga Lawan Gambia, Aubameyang: Kami Seperti Kembali ke Tahun 90an

17 November 2020, 05:44 WIB
Pierre-Emerick Aubameyang bersama rekan-rekannya di Timnas Gabon yang terpaksa mendapatkan perlakuan tidak layak. /INSTAGRAM AUBAMEYANG97

PR BEKASI - Striker Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang menceritakan kisah tidak menyenangkannya saat menjalani kualifikasi Piala Afrika.

Aubameyang dan rekan-rekannya di Timnas Gabon terpaksa menghabiskan malam dengan tidur di lantai bandara menjelang pertandingan penting melawan Gambia.

Kisah tersebut diceritakan Aubameyang melalui media sosial pribadinya dengan menyoroti penderitaan mereka setelah tiba di Bandara Banjul, Gambia pada Minggu, 15 November 2020 menjelang pertandingan Grup D, Senin, 16 November 2020 di ibu kota Gambia.

Baca Juga: Menpora Dorong Pemuda Mandalika Berwirausaha untuk Sambut MotoGP Indonesia 2021 

Dikutip dari Reuters oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, kejadian tersebut bermula ketika delegasi Gabon diberi tahu bahwa mereka tidak diizinkan meninggalkan bandara.

Hal ini terjadi karena masalah administratif dan mereka pun terpaksa tidur di lantai bandara sebelum diperbolehkan pergi pada paginya setelah intervensi dari pemerintah Gabon.

Tidak ada alasan pasti yang diberikan oleh pihak Gambia atas tidak diizinkannya Timnas Gabon keluar bandara dan menuju ke hotel mereka setelah kedatangan dan bahkan menurut standar permainan dalam sepak bola Afrika sebelumnya, hal ini tidak biasa.

Federasi Gabon pun mengunggah foto insiden tersebut di halaman Facebook mereka namun tanpa komentar.

Baca Juga: Dikabarkan Hubungannya dengan Pinangki Retak, Yogi Yusuf: Sampai Kapan pun Dia Tetap Istri Saya 

Sementara, Aubameyang pun menyindir CAF atas perlakuan yang diterima timnya tersebut.

"Kerja bagus CAF, ini seolah-olah kami kembali ke tahun 1990an," tulis Aubameyang pada Twitter, mengacu pada kelemahan yang menyalahkan Konfederasi Sepak Bola Afrika.

"Ini tidak akan menurunkan motivasi kami tapi orang perlu tahu dan CAF harus bertanggung jawab. (Ini) 2020 dan kami ingin Afrika tumbuh tapi ini bukan cara kami mencapai ke sana," tambah striker Arsenal itu kemudian.

Gabon memuncaki klasemen sementara grup, tiga poin di atas Gambia, yang sedang berusaha mencapai putaran final Piala Afrika untuk pertama kalinya.

Dua tim teratas pada grup – yang juga termasuk Angola dan Republik Demokratik Congo - maju ke putaran final di Kamerun pada awal 2022.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler