Apresiasi Capaian Yonex Thailand Open, Rionny Mainaky: Semoga Kejuaraan Berikutnya Tambah Satu Gelar

- 18 Januari 2021, 19:42 WIB
Ganda putri Indonesia Greysia Polii-Apriyani Rahayu juara turnamen Yonex Thailand Open 2021.
Ganda putri Indonesia Greysia Polii-Apriyani Rahayu juara turnamen Yonex Thailand Open 2021. /Twitter/@BulutangkisRI

PR BEKASI - Satu dari tiga turnamen Asia 2021 yang diadakan di Thailand, Bangkok telah usai.

Berlangsung di Impact Arena selama 12-17 Januari 2021, turnamen bertajuk Yonex Thailand Open ini, skuat Indonesia berhasil meraih gelar juara pada sektor ganda putri.
 
Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangkan pertandingan final atas wakil tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12. 

Baca Juga: Bersedia Vaksinasi di Urutan 276 Juta, Natalius Pigai: Saya Tak Pilih Vaksin yang Diumumkan Negara

Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, hal ini cukup baik sebagai debut pertama setelah pandemi.
 
“Secara menyeluruh hasil dari Yonex Thailand Open cukup baik, kami berhasil dapat satu gelar, satu runner up, dan dua semifinalis. Apalagi ini turnamen pertama setelah 10 bulan tidak bertanding,” kata Riony Mainaky  kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
 
Sebaliknya pada sektor ganda campuran yang diwakili oleh Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus kalah dari wakil tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 3-21, 22-20, 18-21.

Di tunggal putra, langkah Anthony Sinisuka Ginting terhenti di semifinal oleh Viktor Axelsen (Denmark), 19-21, 21-13, 13-21.

Baca Juga: Balas Sindiran Said Didu Soal Pelaporan Mbak You, Muannas Alaidid: Jangan Suka Usil Pak, Nanti Mewek 

“Di ganda campuran Praveen/Melati memang seharusnya bisa menang tapi mungkin adaptasi dengan lapangan pertandingan belum maksimal. Di tunggal putra, Ginting sudah bermain bagus tapi memang belum beruntung,” ujar Rionny Mainaky, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi PBSI Senin, 18 Januari 2021.
 
Beradaptasi dengan kondisi saat pandemi memang tidak mudah. Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dan Federasi Bulutangkis Thailand (BAT) cukup serius dalam menerapkan protokol kesehatan ketat.
 
Mereka menggunakan sistem gelembung yang harus dijalani oleh seluruh peserta yang terlibat. 
 
“Tidak mudah anak-anak menjalani turnamen di masa pandemi ini, protokol kesehatan yang ketat membuat mereka canggung walau tidak sampai stres," kata Rionny Mainaky.

Baca Juga: Cerita di Balik Juara Thailand Open, Greysia Polii: Kakak Saya Meninggal, Ibu Saya Terpapar Covid-19

"Kasus positif COVID-19 di tengah turnamen kemarin membuat peraturan berubah lagi, kami jadi tidak boleh keluar walau karantina sudah 14 hari. Tapi beruntungnya sejak awal di pelatnas PBSI memberlakukan karantina sehingga anak-anak sudah terbiasa,” tutur Rionny.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PBSI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x