Untuk menyikapi masalah tersebut, Desra Percaya telah berbicara dengan Kepala Departemen Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris, Sarah Cooke.
Desra Percaya meminta pada Sarah Cooke, agar otoritas Inggris mempertimbangkan tiga opsi yang dapat dilakukan, yaitu pertama, segera melakukan tes usap PCR kepada tim Indonesia yang hasilnya akan menunjukkan bisa atau tidaknya mereka untuk dapat melanjutkan kompetisi.
Kedua, menghentikan sementara turnamen All England agar seluruh tim peserta dapat menjalani isolasi mandiri karena para atlet dan pendukung tim Indonesia sudah berinteraksi dengan banyak negara selama lima hari pertama turnamen berlangsung.
"Jadi semua (tim) diberikan perlakuan yang sama, dan setelah (isolasi selama) 10 hari dimulai lagi pertandingan itu. Ini seperti yang pernah dilakukan dalam (turnamen tenis) Australian Open di Melbourne," tutur Desra Percaya.
Ketiga, Indonesia juga menawarkan opsi yang paling ekstrem yaitu agar turnamen All England 2021 dihentikan sepenuhnya, mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk atlet Indonesia.***