“Ini bukan yang pertama kalinya Indonesia “dikadalin” badan bulutangkis dunia,” tulis Gatot S Dewa Broto, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Instagramnya @gatot_s_dewa_broto pada Jumat. 19 Maret 2021.
Baca Juga: Informasi Pemadaman Listrik Sementara di Bekasi Hari Ini, Jumat, 19 Maret 2021
Menurutnya, jika mengulas balik ke belakang pada tahun 1967, Indonesia juga mengalami kejadian yang tidak mengenakkan.
Kala itu International Badminton Federation (IBF) lebih memikah tim Malaysia pada ajang Thomas Cup, sehingga terjadi sebuah insiden yang dinamakan Herbert Schelle.
“Dulu saat Thomas Cup pasca konfrontasi RI dengan Malaysia, ternyata IBF berpihak ke Malaysia dlm “insiden Herbert Schelle” tahun 1967,” ujarnya.
Bukan hanya insiden pada tahun 1967 saja, Gatot S Dewa Broto juga mengatakan bahwa saat kejuraan di Jakarta di tahun 2015, BWF memaksa Indonesia untuk menerima Israel dalam ajang tersebut.
Baca Juga: Prosesi Siraman Diselenggarakan Hari Ini, Aurel Hermansyah Ungkap Alasan Krisdayanti Tak Bisa Hadir
“Saat tahun 2015 ada kejuaraan dunia di Jakarta, BWF maksa kita harus terima Israel. Jika tidak, event bisa dibatalkan, dan kita ok,” ucapnya.
Kemudian, kemarin, hal yang serupa pun terjadi kepada Indonesia. Meskipun begitu, Gatot S Dewa Broto mengatakan hanya prihatin melihat kejadian ini.
“Tetapi kini hanya turut prihatin,” ujarnya.
Sehingga atas kejadian tersebut yang dianggap tidak adil, keputusan BWF yang seolah-olah lepas tanggung jawab itu menuai kritik dari atlet hingga masyarakat Indonesia.