Network
PR BEKASI – Pemain Paris Saint Germain (PSG), Kylian Mbappe tidak merasa risih dengan label pesepakbola paling bernilai di dunia yang disematkan pada dirinya.
Bergabung dengan PSG dari AS Monaco pada 2017, Mbappe menjadi pemain termahal kedua dunia sepanjang sejarah.
Sejak saat itu, dia berhasil membawa PSG meraih banyak trofi dan menjadi juara Piala Dunia 2018 bersama tim nasional Prancis.
Mbappe kemudian menjawab bagaimana rasanya menjadi pesepakbola paling bernilai di dunia.
Baca Juga: Mbappe Tetap Dibawa Pochettino untuk Laga Manchester City vs PSG Meski Masih Dibekap Cedera
"Tidak pernah terlintas di kepala saya," kata Mbappe kepada TF1, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Marca pada Rabu, 19 Mei 2021.
"Ini bukan tentang uang yang masuk ke kantong saya, dan saya tidak memikirkannya," sambungnya.
Ia mengatakan bahwa dirinya menikmati kesehariannya sebagai pesepak bola.
Baca Juga: Beri Kode Keras, Benarkah Kylian Mbappe Sebentar Lagi Akan Pindah ke Real Madrid?
"Saya menikmati diri saya sendiri setiap hari dan saya tahu saya sangat beruntung. Yang saya inginkan adalah menang. Saya bahagia dengan hidup saya," katanya.
"Terkadang saya ingin memiliki hidup yang lebih tenang, tapi begitulah. Ada hal positif dan negatif, tapi saya bahagia," sambung Mbappe.
Mbappe sendiri akan bermain bersama penyerang Real Madrid, Karim Benzema pada Piala Eropa 2020 musim panas ini, setelah Benzema di luar dugaan dipanggil oleh pelatih Prancis, Didier Deschamps untuk ikut membela tim nasional Prancis.
Baca Juga: Boyong PSG ke Semifinal Liga Champions, Neymar dan Mbappe Bakal Menetap di Paris?
Mbappe menargetkan untuk meraih sukses di ajang tersebut.
"Kami akan pergi dengan mimpi untuk juara. Kami akan memberikan segalanya dan berharap kami akan kembali dengan trofi," katanya.
"Selalu menyenangkan untuk punya semua orang (Prancis) di belakang kami," sambung Mbappe.
Selain Piala Eropa, Mbappe juga bersemangat untuk ikut serta dalam skuad Prancis di Olimpiade Tokyo 2020.
Ballon d’Or juga menjadi hal yang memotivasi dirinya, tapi dia sadar kesuksesan tim lebih utama daripada penghargaan individu.
"Gelar kolektif yang paling utama, ini olahraga tim," ujar pemain berusia 22 tahun tersebut.
"Tapi jelas bahwa Ballon d’Or selalu menjadi mimpi bagi pemain manapun, tapi itu bukan yang terpenting." sambungnya.***
