Covid-19 Menggila di Jepang, Olimpiade Tokyo 2020 Digelar Tanpa Penonton

- 9 Juli 2021, 09:22 WIB
Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang secara resmi akan digelar tanpa kehadiran penonton.
Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang secara resmi akan digelar tanpa kehadiran penonton. /Instagram/@tokyo2020

PR BEKASI - Pemerintah Jepang secara resmi mengumumkan bahwa negara matahari terbit itu dalam keadaan darurat virus Covid-19, khususnya ibu kota negara itu, Tokyo.

Dengan adanya kondisi tersebut, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang pun terpaksa tanpa kehadiran penonton.

Olimpiade Tokyo 2020 ini sejatinya diselenggarakan pada tahun lalu. Akan tetapi Jepang terpaksa menunda pelaksanaannya setahun karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Daftar 28 Atlet Indonesia yang Berlaga di Olimpiade Tokyo, Terbanyak Tim Bulutangkis

Teranyar, perkembangan pandemi Covid-19 di negara tersebut kembali beraksi dan menyebabkan kondisi darurat.

Kebijakan mengenai kesepakatan tersebut diambil setelah pembicaraan antara pemerintah dengan penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.

Langkah itupun sekaligus menandai perubahan besar dari beberapa pekan sebelumnya.

Baca Juga: Singapura Jalankan Pembatasan Perjalanan Akibat Covid-19, Halimah Yacob Tak Akan Hadir di Olimpiade Tokyo

Yakni ketika penyelenggara masih bersikukuh untuk bisa melangsungkan ajang olahraga itu dengan jumlah penonton yang terbatas.

Presiden Tokyo Olimpiade 2020, Seiko Hashimoto, mengatakan bahwa ia turut kecewa dengan kondisi terbaru ini.

"Sangat disesalkan bahwa kami menyelenggarakan Olimpiade dalam format terbatas, menghadapi penyebaran infeksi virus corona," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo, Indonesia Akan Kirim 28 Atlet dari 8 Cabang yang Diikuti

Dirinya pun tidak lupa meminta maaf kepada semua penggemar, terlebih bagi mereka yang telah membeli tiket.

"Saya meminta maaf kepada mereka yang sudah membeli tiket dan semua orang yang ada di daerah setempat," tuturnya.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, menilai bahwa sangat penting untuk melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di Tokyo.

Baca Juga: Mengenal Laurel Hubbard, Atlet Transgender Pertama dalam Sejarah Olimpiade

Varian Delta Covid-19 ternyata telah memasuki wilayah itu dan sangat masif penularannya.

Dengan penularan yang demikian, sehingga dikhawatirkan menjadi sumber gelombang infeksi selanjutnya.

Kebijakan tersebut pada akhirnya memupuskan harapan bagi sebagian orang yang menginginkan agar Olimpiade Tokyo dihadiri penonton.

Baca Juga: Raih Tiket Olimpiade Tokyo, Perenang asal Kabupaten Bekasi Jadi Wakil Indonesia

Diketahui bersama, bahwa Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung mulai 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.

Olimpiade ini merupakan kesempatan bagi Jepang untuk berdiri di panggung global setelah negara tersebut mengalami musibah gempa bumi dahsyat satu dekade lalu.

Selaku Menteri Olimpiade, Tamayo Marukawa, mengatakan penyelenggara telah setuju untuk mengadakan Olimpiade tanpa penonton di Tokyo.

Baca Juga: Atlet Depok Cetak Sejarah Baru di Cabor Menembak, Lolos Olimpiade Tokyo tanpa Jalur Wildcard

Kedepannya pun akan memutuskan juga terkait kebijakan lain yang sesuai dengan situasi di daerah setempat untuk venue yang berlokasi di luar wilayah ibu kota.

Banyak ahli kesehatan berpendapat, bahwa menggelar Olimpiade tanpa penonton akan menjadi pilihan yang bijak.

Terlebih, di tengah kekhawatiran publik terkait kedatangan ribuan atlet dan ofisial dari berbagai negara yang dapat memicu munculnya gelombang baru virus Covid-19.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x