Selain Tak Berwarna Hitam, Berikut 6 Fakta 'Black Box' Bagian Pesawat Paling Dicari Saat Kecelakaan

- 11 Januari 2021, 14:44 WIB
Kotak hitam dari pesawat Asiana yang jatuh dari landasan pacu di bandara San Francisco pada 6 Juli 2013.
Kotak hitam dari pesawat Asiana yang jatuh dari landasan pacu di bandara San Francisco pada 6 Juli 2013. /Twitter: @NTSB / ABC

Versi awal menggunakan string kawat untuk menyandikan data, tapi hari ini alat itu menggunakan papan memori solid-state.

Perekam solid-state di pesawat besar dapat melacak lebih dari 700 parameter.

Baca Juga: Daging Ayam Broiler dan Telur Ayam Broiler Turun, Berikut Harga Kebutuhan Pokok Jawa Barat 

2. Penemu Black Box orang Australia

Ayah Dr David Warren tewas dalam kecelakaan pesawat Selat Bass pada tahun 1934, ketika David baru berusia sembilan tahun.

Pada awal 1950-an, Dr Warren memiliki ide untuk membuat sebuah unit yang dapat merekam data penerbangan dan percakapan kokpit untuk membantu para analis mengumpulkan peristiwa yang menyebabkan kecelakaan.

Dia menulis memo untuk Aeronautical Research Center di Melbourne yang berjudul "A Device for Assisting Investigation in Aircraft Accidents", dan pada tahun 1956 menghasilkan prototipe perekam penerbangan yang disebut "Unit Memori Penerbangan ARL".

Awalnya, penemuan Warren tidak mendapat banyak perhatian. Hingga lima tahun kemudian, alat tersebut diproduksi di Inggris dan AS.

Meski demikian, Australia adalah negara pertama yang mewajibkan teknologi tersebut.

Baca Juga: Viral Pengunjung 'Tumpah' karena Tiket Murah, Pemkab Bekasi Tutup Sementara Waterboom Lippo Cikarang 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x