(2) Yg gak boleh dipaksa berjilbab oleh sekolah negeri harusnya bukan hanya siswi non muslim.
Siswi muslimah yg tak berjilbab pun TAK BOLEH dipaksa berjilbab oleh sekolah negeri. Seperti halnya siswi muslimah yg berjilbab TAK BOLEH dipaksa lepas jilbab oleh sekolah negeri.— akhmad sahal (@sahaL_AS) January 23, 2021
Baca Juga: Soroti Tersangka Korupsi Malah Dilantik jadi Pejabat, Pengamat: Ini Kebijakan Tidak Populis
Menurutnya siswi muslim yang tidak berjilbab pun tidak boleh dipaksakan untuk berjilbab oleh sekolah negeri.
"Siswi muslimah yang tak berjilbab pun TAK BOLEH dipaksa berjilbab oleh sekolah negeri. Seperti halnya siswi muslimah yang berjilbab TAK BOLEH dipaksa lepas jilbab oleh sekolah negeri," katanya.
Akhmad Sahal menyatakan dalam konteks demokrasi, jilbab merupakan ranah berkeyakinan, tidak boleh ada paksaan dalam soal keyakinan agama.
Baca Juga: China Izinkan Penjaga Pantai Bedil Kapal Asing yang Masuk Perairan Teritorialnya
Dia menegaskan tidak boleh ada paksaan dari negara untuk turut campur dalam hal tersebut.
"Dalam konteks demokrasi, jilbab itu ranah hak berkeyakinan. Ga boleh ada paksaan negara dalam soal keyakinan agama. Yang yakin jilbab wajib, silakan pakai. Yang yakin bahwa jilbab gak wajib ya silakan ga pake. Negara ga boleh memaksa berjilbab, atau memaksa copot jilbab," katanya.***