Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Keutamaan Hari Jumat

- 23 Juli 2021, 06:00 WIB
Naskah khutbah Jumat singkat terbaru mengenai keutamaan hari Jumat.
Naskah khutbah Jumat singkat terbaru mengenai keutamaan hari Jumat. /Foto Ilustrasi dari Pixabay

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Beragam Manfaat Bersyukur dan Bersedekah

Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah menjadikan seorang hamba akan senantiasa diingat oleh Allah. Apabila Allah mengingat seorang hamba, tentunya Allah akan berikan kepada dia berbagai macam karunia dan rahmatNya, diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala inayah dan taufiqNya.

Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, hatinya pun akan terjaga daripada godaan setan.

Karena disebutkan dalam hadits riwayat Imam Ahmad, bahwasannya berdzikir itu bagaikan benteng yang kokoh, yang membentengi seorang daripada musuhnya. Sementara musuh kita adalah setan.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru 2021: Keajaiban Sedekah di Masa Sulit

Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah, hatinya senantiasa bening dan diberikan oleh Allah kekuatan untuk menjalankan syariatNya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, ada seorang laki-laki berkata:

يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ ، فَأَنْبِئْنِيْ مِنْهَا بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ ؟ قَالَ : لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat-syariat Islam sudah banyak pada kami. Beritahukanlah kepada kami sesuatu yang kami bisa berpegang teguh kepadanya ?’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Hendaklah lidahmu senantiasa berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla” (HR. Tirmidzi)

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Terbaru 2021: Keajaiban Sedekah di Masa Sulit

Ketika orang ini mengadu kepada Rasulullah tentang syariat Islam yang banyak yang tentunya kita pun sulit untuk menghafal seluruhnya, ia minta satu kuncinya, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan kunci semua, yaitu lisan yang senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Itu menunjukkan orang yang senantiasa lisannya basah dengan dzikir kepada Allah, Allah akan berikan kekuatan ia untuk menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah akan angkat derajatnya dan Allah akan gugurkan dosa-dosanya. Karena ketika seseorang mengucapkan Subhanallah, Allah tuliskan untuknya 20 derajat, Allah gugurkan darinya 20 dosa dan Allah tuliskan untuknya 20 kebaikan.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: 4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka

Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah, Allah tanamkan untuknya pohon-pohon di surga. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Isra’ Mi’raj, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim di langit yang ketujuh. Lalu Nabi Ibrahim berkata kepada Rasulullah:

يَا مُحَمَّدُ، أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلاَمَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ المَاءِ، وَأَنَّهَا قِيعَانٌ، وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

“Wahai Muhammad, sampaikan salam dariku untuk umatmu. Beritahu mereka bahwa surga itu debunya harum. Airnya segar. Dan surga itu datar. Tanamannya adalah kalimat: Subhaanallahi wal hamdu lillaahi laa ilaaha illaahu wallaahu akbar (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar).” (HR. Ahmad)

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: 4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka

Maka lisan yang senantiasa banyak berdzikir kepada Allah, hakikatnya ia sedang menanam pohon-pohon dan tanaman-tanaman di surga untuk dirinya sendiri.

Lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah, Allah jaga lisannya dari mengucapkan kata-kata yang dimurkai oleh Allah. Sehingga ia jauh dari berghibah, ia jauh dari berdusta, ia jauh dari mengucapkan kata-kata yang dimurkai dan tidak disukai oleh Allah.

Maka itulah saudaraku sekalian, lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah sungguh menguntungkan pelakunya, sungguh memberikan kebahagiaan dan ketenangan serta ketentraman bagi hatinya. Bukankah Allah berfirman:

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat 2021: Kurban, Pengorbanan, dan Kemanusiaan

أَلَا بِذِكْرِ اللَّـهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d[13]: 28)

Hati yang Bersyukur

Hati yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah hati yang mengakui bahwa semua nikmat yang yang ia peroleh berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru 2021: Keutamaan Berbakti kepada Kedua Orang Tua

Hati tersebut senantiasa meyakini bahwa sekecil apapun nikmat yang ia rasakan akan ditanya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hati tersebut kemudian berpikir bagaimana ia menggunakan nikmat-nikmat yang banyak tersebut untuk mensyukuri Allah, untuk menaati Allah.

Ketika ia diberikan oleh Allah kenikmatan, ia senantiasa berpikir, “apa jawaban saya di hadapan Allah dengan nikmat-nikmat yang saya peroleh tersebut?” Sehingga sebelum ia menggunakan kenikmatan tersebut, hati tersebut berpikir, “apakah yang saya gunakan ini dalam kerinduan Allah atau tidak?”

Hati yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, hati yang senantiasa qanaah dengan yang Allah berikan kepadanya walaupun sedikit.

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Beragam Manfaat Bersyukur dan Bersedekah

Ia tidak pernah merasa serakah dan rakus, ia tahu dan ia sangat yakin bahwasanya sesuatu yang Allah berikan kepadanya itu yang terbaik untuknya. Sehingga akhirnya hatinya tidak pernah berangan-angan dan berkhayal untuk mendapatkan kehidupan dunia yang lebih banyak lagi.

Hati yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah hati yang selalu berucap dan berterima kasih kepada Allah. Disaat ia makan, hati tersebut yakin bahwasanya inilah nikmat Allah, maka lisannya pun berucap Alhamdulillah. Makanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا

“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (Alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR. Muslim)

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2021: Beragam Manfaat Bersyukur dan Bersedekah

Hati tersebut penuh rasa syukur kepada Allah, hati tersebut senantiasa berharap agar semua nikmat-nikmat yang Allah berikan tersebut menjadi pahala untuk dirinya. Hati yang senantiasa takut kepada Allah, berharap akan karunia dan nikmatNya, berharap akan surgaNya, berharap akan keridhaanNya.

Hati tersebut takut kepada Allah, takut akan adzabNya dan kemurkaanNya. Hati tersebut senantiasa ia gantungkan harapannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hati yang penuh tawakal kepada Allah, hati yang dipenuhi dengan cinta kepada Allah, hati yang senantiasa berharap kepada Allah.

Baca Juga: Video Viral Pria Tak Dikenal Coba Serang Imam Masjidil Haram saat Khutbah Jumat, Ternyata Begini Kronologinya

Sehingga akhirnya cintai ia karena Allah, benci ia karena Allah, keinginan ia hanya mengharapkan ridha Allah, dia tidak mengharapkan pujian manusia, ia tidak mengharapkan kehidupan dunia dari amal shalihnya, demikian hati yang bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah II

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Kemudian perkara yang ketiga, saudaraku

Istri Shalilah

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Radio Radja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x