Network
PR BEKASI – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersiap meluncurkan program Guru Penggerak yang bisa diikuti oleh widyaiswara, guru, kepala sekolah, dan praktisi pendidikan untuk menjadi fasilitator dan pendamping calon Guru Penggerak.
Program tersebut bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara meningkatkan hasil belajar siswa dan kompetensi guru.
Program itu juga didirikan untuk menyikapi kenyataan Indonesia yang masih masuk dalam negara-negara dengan peringkat hasil Programme for International Student Assessment (PISA) yang rendah.
Baca Juga: Telur Infertil Memiliki 2 Jenis Salah Satunya Tak Layak Konsumsi, Ini Penjelasannya dari Kementan
Dirjen Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril mengatakan tim Guru Penggerak nantinya akan mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkompetensi global serta memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
“Transformasi pendidikan yang kita cita-citakan bersama hanya bisa terwujud di saat semua pemangku kepentingan berorientasi pada murid. Bergotong royong dengan semua pemangku kepentingan untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul adalah kunci transformasi pendidikan untuk mencapai visi Indonesia 2045,” tutur Iwan Syahril sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Kemendikbud.
Program Guru Penggerak tersebut akan fokus terhadap dua misi utama yakni kualitas dan pendampingan.
Baca Juga: Usai Kasus George Floyd, Polisi Atlanta AS Tembak Pria Kulit Hitam hingga Tewas
Tujuannya yakni agar kompetensi guru dan kepala sekolah dapat menciptakan sistem pendidikan yang berdaya dalam meningkatkan kualitas proses serta hasil belajar siswa.
Tahun 2020 ini, Kemendikbud akan melakukan kaderisasi kepada 280 orang fasilitator dan 560 orang pendamping.
