Bolehkah Niat Puasa Qadha Ramadhan Bareng Puasa Dzulhijjah? Simak Penjelasan Buya Yahya

- 30 Juni 2022, 15:04 WIB
Ilustrasi Buya Yahya saat menjelaskan hukum Puasa Dzulhijjah bersamaan dengan puasa qadha Ramadhan.
Ilustrasi Buya Yahya saat menjelaskan hukum Puasa Dzulhijjah bersamaan dengan puasa qadha Ramadhan. /Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV

PR BEKASI – Umat muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur (halangan) wajib hukumnya mengganti dengan puasa qadha.

Terkait hal ini, sebagian besar orang terkadang melaksanakan puasa qadha bersamaan dengan puasa sunah, seperti puasa Senin-Kamis atau Puasa Dzulhijjah untuk mendapatkan dua pahala sekaligus.

Terlebih lagi, kedua puasa tersebut mempunyai keutamaan masing-masing. Contohnya, puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: Unggah Foto Kebersamaan dengan Arkana dan Atalia Praratya, Rossa Tuliskan Pesan Menyentuh untuk Eril

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal saleh di bulan Dzulhijjah terutama dengan berpuasa.

Pasalnya amal saleh yang dikerjakan pada bulan ini sama seperti pahala orang yang mati syahid saat berperang.

Dari Ibnu Abbas ra bercerita, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan saleh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah)." (HR Bukhari).

Baca Juga: Rekrutmen CPNS dan PPPK 2022 Bakal Segera Dibuka, Simak Jumlah Formasi yang Dibutuhkan

Lantas, bagaimana ketentuan melaksanakan puasa qadha bersamaan dengan Puasa Dzulhijjah? Apakah diperbolehkan?

Simak penjelasan Buya Yahya yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV berikut.

Buya Yahya menyatakan puasa memiliki beberapa tingkatan. Pertama, puasa wajib di bulan Ramadhan. Kedua, puasa qadha bulan Ramadhan. Ketiga, puasa nazar.

Baca Juga: Daftar 5 Pemain di Atas Usia 35 Tahun dengan Nilai Transfer Berharga, Ada Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi

“Saat seseorang mempunyai utang-utang puasa, maka dianjurkan dia untuk menyelesaikan utangnya terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunah,” kata Buya Yahya.

Buya Yahya menambahkan, orang yang meninggalkan puasa Ramadhan dengan disengaja, maka wajib segera qadha.

Jika mereka meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur seperti haid, maka dianjurkan segera membayar.

Baca Juga: Bukan Orang Terpilih, 4 Karakter One Piece Ini Tak Sengaja Dapatkan Kekuatan Buah Iblis

Karena sifat sunah adalah untuk segera dibayar, masih banyak waktu dan kesempatan melaksanakan puasa qadha hingga bulan Ramadhan tahun berikutnya.

Lalu, bolehkah umat muslim melaksanakan puasa sunah terlebih dahulu di bulan Dzulhijjah?

“Menurut jumhur ulama, khusus madzhab Imam Syafi’i, boleh Anda melakukan puasa sunah, lalu puasa wajib Anda tunda nanti," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Preview Pertandingan Bali United vs Kaya FC di Piala AFC 2022: Head to Head, Prediksi Skor, dan Jadwal Tayang

Namun, madzhab Abu Hanifah berpendapat lain yang mengharuskan umat muslim untuk membayar utang puasa sebelum melaksanakan puasa sunah.

Buya Yahya pun menganjurkan membayar utang puasa terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunah. Pasalnya utang puasa (puasa qadha) termasuk puasa wajib yang pahalanya sangat besar.

“Jika ingin melaksanakan puasa qadha atau puasa nazar di bulan Dzulhijjah, maka niatnya adalah bayar utang puasa.

Baca Juga: Cara Menggunakan STB untuk Mendapatkan Siaran TV Digital, Simak Penjelasannya

"Jangan digabung! Karena puasa fardhu tidak boleh digabung dengan puasa lainnya,” ujar Buya Yahya.

Meskipun hanya niat bayar utang puasa, lanjut Buya Yahya, jika dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, maka akan mendapatkan dua pahala sekaligus (pahala puasa qadha dan puasa Dzulhijjah) karena Allah Maha Pengasih.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: YouTube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x