‘Rayuan’ Nadiem Makarim Ampuh, NU Akhirnya Tetap Ikut Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

- 6 Agustus 2020, 18:30 WIB
Nahdlatul Ulama mengambil sikap pascavideo viral antikeberagaman.
Nahdlatul Ulama mengambil sikap pascavideo viral antikeberagaman. /NU Online

PR BEKASI – Usai menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kini Nahdlatul Ulama kembali ke “pelukan” Mendikbud.

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan pihaknya tetap mengikuti Program Organisasi Penggerak (POP) setelah ada klarifikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Gus Yahya menemui Mendikbud Nadiem Makarim, Kamis, untuk menyampaikan sikap PBNU terkait keikutsertaan dalam program POP.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Indonesia Harus Bayar Rp30 Triliun untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 Tiongkok? 

Gus Yahya mengatakan pertemuannya dengan Mendikbud atas persetujuan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU. Pertemuan dua pihak itu mendiseminasikan hasil rapat PBNU pada Selasa, 4 Agustus 2020, soal kelanjutan mengikuti POP.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 6 Agustus 2020, dia mengatakan keputusan PBNU itu menimbang dua hal klarifikasi dari Kemendikbud soal POP.

"Pertama, bahwa POP bukan program yang bersifat akar rumput tapi lebih bersifat laboratorial. Memang sudah ada klarifikasi dari Mendikbud sebelumnya bahwa dengan POP ini sebenarnya Kemendikbud hanya bermaksud membeli model inovasi dari berbagai pihak yang menawarkan gagasan," katanya.

Klarifikasi kedua, kata dia, pelaksanaan POP dimulai Januari 2021 yang akan datang sehingga ada waktu yang cukup untuk menuntaskan kendala pelaksanaan program sepanjang tahun.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Pernyataan Jokowi yang Ingin Wujudkan Indonesia sebagai Negara Komunis Terbesar 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x