Network
PR BEKASI - Sebanyak 510 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) terpaksa didiskualifikasi.
Adapun penetapan diskualifikasi tersebut dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Ketua LTMPT Mohammas Nasih membeberkan alasan pihaknya telah mendiskualifikasi 510 peserta yang mengikuti UTBK-SBMPTN 2020.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, Sabtu 15 Agustus 2020, Mohammad Nasih mengatakan kepesertaan peserta tersebut digugurkan karena terindikasi melakukan kecurangan selama UTBK-SBMPTN berlangsung.
Baca Juga: Kembali Ditetapkan sebagai Tersangka, Djoko Tjandra Ikut Tersandung Kasus Surat Jalan Palsu
Adapun kecurangan peserta itu, dijelaskan Mohammad Nasih di antaranya membawa ponsel hingga memotret soal UTBK-SBMPTN 2020. Bahkan ada 218 peserta yang menyerbakan hasil jepretan soal tersebut.
"Kami telusuri lalu didiskualifikasi, karena melanggar larangan alat komunikasi," ujar Mohammad Nasih.
Sementara sisanya, yakni 292 peserta UTBK-SBMPTN 2020 lainnya didiskualifikasi karena identitasnya tidak dapat diidentifikasi.
"Apakah itu foto peserta yang bersangkutan atau tidak. Mohon dipahami bahwa apa yang mereka lakukan sebagai kecurangan langsung kita berikan pinalti. Termasuk di dalamnya ada foto keluarga, foto seluruh mukanya ditutup masker. Kami harus screening dan akhirnya kami diskualifikasi," jelas Nasih.
