Jawab Tudingan Dibayar, Koordinator BEM SI: Demonstrasi Ini Murni Dilakukan Demi Kepentingan Rakyat

- 10 Oktober 2020, 22:11 WIB
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) menolak pengesahan RUU Cipta Kerja.
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) menolak pengesahan RUU Cipta Kerja. /ANTARA Mohamad Hamzah/ANTARA

PR BEKASI - Aksi demonstrasi yang terus berlangsung sejak disahkannya UU Cipta Kerja, menimbulkan sebuah dugaan bahwa aksi ini diduga didanai oleh kelompok Elite.

Hal itu ditengarai oleh masifnya gelombang dan jumlah peserta pengunjuk rasa yang terus terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Para pengunjuk rasa didominasi oleh para pekerja dan mahasiswa.

Namun, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menampik kabar bahwa aksi demonstrasi di seluruh daerah yang dilakukan mahasiswa didanai kelompok elite.

Koordinator BEM SI Remy Hastian memastikan, aksi tersebut murni dilandasi keresahan rakyat atas sikap pemerintah dan DPR.

Baca Juga: Soroti Waktu Istirahat Buruh, Marissa Haque Curiga UU Ciptaker Titipan Non-Muslim atau Aliran Kiri 

“Aksi Tolak Omnibus Law murni berlandaskan keresahan dan kepentingan rakyat yang tidak diakomodir oleh ketidakbecusan Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah," kata Remy dalam keterangan tertulis seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari RRI pada Sabtu 10 Oktober 2020.

Sementara itu, Remy membantah, kericuhan terjadi saat aksi dilakukan mahasiswa. Menurutnya, tindakan represif aparat memicu kerusuhan tersebut.

“Kami mengecam tindakan represif aparat dalam melakukan pengamanan aksi massa," ucap Remy.

Aksi penolakan UU Cipta Kerja juga dilakukan lewat media sosial. Khususnya Twitter, sejak dari rencana pengesahan RUU Cipta Kerja hingga pengesahan tagar penolakan UU Cipta Kerja menjadi topik yang paling dibicarakan dalam media sosial tersebut.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x