Teknologi Mortar Busa, Solusi Konstruksi di Tanah Lunak dan Ramah Lingkungan

- 26 Februari 2020, 16:02 WIB
Jalan Layang Antapani, Kota Bandung
Jalan Layang Antapani, Kota Bandung /Kemen PUPR

Keunggulan dari teknologi ini di antaranya adalah dapat menghemat dana hingga 60-70 persen dan dapat menghemat waktu pengerjaan hingga 50 persen jika dibandingkan dengan konstruksi konvensional. Selain itu juga ramah terhadap lingkungan karena menggunakan lebih sedikit material konstruksi terutama bahan alam.

Baca Juga: Selebgram Vera Dijkmans Mengaku Dilamar 50 Orang Sehari hingga Pengalaman Menakutkan dari Penggemar

Salah satu pemanfaatan teknologi mortar busa ini adalah Jalan Layang Antapani di Bandung, Jawa Barat. Jalan Layang Antapani merupakan pilot project teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP) yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

CMP adalah pengembangan teknologi mortar busa yang dikombinasikan dengan struktur baja bergelombang. Pekerjaan lainnya antara lain Flyover Klonengan di Tegal dan Flyover Manahan di Solo.

Teknologi mortar busa ini digunakan sebagai pengganti timbunan tanah, atau sub base yang biasanya dipakai tanpa memerlukan lahan yang lebar karena dapat dibangun tegak dan tidak memerlukan dinding penahan serta tidak perlu alat pemadat karena dapat memadat dengan sendirinya.

Baca Juga: Update Banjir Jakarta Hari ini, Sejumlah Gerbang Tol Masih Ditutup hingga Titik Genangan yang Belum Kunjung Surut

Penggunaan baja bergelombang, selain mempercepat waktu pelaksanaan pembangunan jalan layang juga lebih efisien secara pembiayaan.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Kementerian PUPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x