PR BEKASI – Usai konflik di perbatasan India-Tiongkok memanas, kini badan intelejen India telah meminta pemerintah untuk memblokir atau menyarankan orang-orang untuk menghentikan penggunaan 53 aplikasi asal Tiongkok.
Hal itu karena intelijen khawatir bahwa aplikasi tersebut dapat digunakan Tiongkok untuk mengekstrak data dalam jumlah besar dari penggunanya di India.
Hal itu dianggap mengganggu keamanan India.
Baca Juga: Habitat Aslinya Dijadikan Tempat Wisata, Kawanan Monyet Liar Serbu Permukiman Warga Lembang
Daftar aplikasi yang dikirim oleh lembaga keamanan kepada pemerintah India termasuk aplikasi Zoom, TikTok, dan aplikasi lainnya seperti browser UC, Xender, SHAREit, dan Clean-master.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan rekomendasi dari badan intelijen itu juga didukung oleh Sekretariat Dewan Keamanan Nasional India.
"Diskusi mengenai rekomendasi terus berlanjut," kata seorang pejabat seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com pada Jumat, 19 Juni 2020 dari media lokal India Hindustan Times.
Baca Juga: India Klaim Tentaranya Tewas Akibat Dihajar Kayu dengan Penuh Paku hingga Dimutilasi oleh Tiongkok
Selain itu, pejabat itu juga mengatakan bahwa parameter dan risiko yang ada pada setiap aplikasi seluler harus diperiksa satu per satu.
Meski begitu, keputusan pemblokiran dianggap rumit.