Di Bawah Samsung, Motorola Berambisi Jadi Produsen Smartphone Ketiga Terbesar Secara Global

Tayang: 29 Mei 2024, 11:25 WIB
Editor: M Hafni Ali
Ilustrasi smartphone Motorola.
Ilustrasi smartphone Motorola. /Motorola

PATRIOT BEKASI - Wakil presiden senior Lenovo Mobile Business dan presiden Motorola Sergio Buniac baru-baru ini berbagi visinya mengenai bisnis ponsel pintar Motorola. Dia ingin menempatkan Motorola di antara tiga merek ponsel pintar teratas di dunia, kecuali Tiongkok. Menurut Buniac, perusahaan selalu mempertahankan posisi ketiga di pasar Amerika Utara dan Amerika Latin. Pejabat tersebut meluncurkan rencana internal yang disebut sebagai 'Proyek Gladiator'.

Menurutnya, Motorola akan melakukan tiga penyesuaian besar dalam strategi bisnisnya. Pertama, pihaknya akan fokus mengembangkan bisnis dengan fokus khusus pada pasar global di luar Amerika Latin dan Amerika Utara. Langkah ini akan menjadi perubahan signifikan dari strategi kontraksi perusahaan sebelumnya.

Kedua, perusahaan juga akan fokus memperkuat cengkeramannya di pasar ponsel pintar kelas atas dengan perangkat seri Razr dan seri Edge. Kolaborasi dengan brand seperti Pantone dan Bose juga menyasar Gen Z (khususnya pengguna wanita) dan pengguna B2B.

Baca Juga: Redmi Note 13R akan Debut ke Pasar Global, Rebranding Jadi POCO M6 Plus

Strategi yang diubah telah menunjukkan hasil positif bagi perusahaan. Volume pengiriman jajaran Moto Razr 40 tahun lalu dilaporkan lima kali lipat dibandingkan pendahulunya. Pada tahun fiskal 2023-24, aktivasi ponsel cerdas perusahaan telah meningkat sebesar 12 persen dibandingkan tahun lalu, di antaranya ponsel kelas atas menyumbang 25 persen.

Pendapatan di pasar Asia-Pasifik dan EMEA masing-masing meningkat sebesar 88 persen dan 40 persen. Sergio Buniac percaya bahwa bisnis ponsel pintar Motorola telah meningkat dari kondisi “berjuang untuk bertahan hidup” menjadi “berjuang untuk kemenangan” dalam enam tahun terakhir.

Pada Q4 tahun 2022, pangsa pasar perusahaan di AS dan Amerika Latin masing-masing sebesar 6 persen dan 24 persen. Perusahaan ini berada di posisi kedua setelah Samsung di Amerika Latin pada periode tersebut. Namun, cengkeraman perusahaan di pasar Tiongkok relatif lemah.

Perusahaan juga berupaya untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam ponsel pintarnya. Sergio Buniac memperkirakan bahwa smartphone akan menawarkan pengalaman pengguna yang dipersonalisasi berdasarkan interaksi pengguna dan didukung oleh AI dalam waktu dekat.***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub