PR BEKASI – Beberapa waktu lalu sosial media populer Twitter menghapus cuitan-cuitan mengenai COVID-19 untuk mencegah adanya hoaks.
Setelah itu, media sosial populer lainnya mengikuti jejak Twitter, yakni YouTube yang menghapus video berisi informasi salah soal vaksin COVID-19.
YouTube dikabarkan telah menghapus sekira 200 ribu video berbahaya atau menyesatkan tentang COVID-19 sejak Februari 2020.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana yang Cocok untuk Para Pemula, Bisa Bayar Lewat ShopeePay
Media sosial lainnya yang saat ini tidak kalah populer, yaitu Facebook juga turut menghapus iklan anti vaksin COVID-19 untuk mencegah hoaks yang mungkin tersebar.
“Vaksin COVID-19 mungkin ada dalam waktu dekat. Oleh karena itu, kami memastikan ada kebijakan yang tepat untuk dapat menghapus informasi yang salah terkait vaksin COVID-19,” ucap juru bicara YouTube, Farshad Shadloo, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Facebook pada Selasa 13 September merilis kebijakan global larangan iklan yang membuat orang tidak mau mendapat vaksin COVID-19.
Baca Juga: Pengajian dan Malam Bainai Sudah, Nikita Willy Akan Gelar Pernikahan dengan Indra Priawan Besok
Kebijakan Facebok dalam menghapus iklan anti vaksin COVID-19 disampaikan oleh Kepala Kesehatan Facebook, Kang-Xing Jin dan Direktur Manajemen Produk Facebook, Rob Leathern, lewat pengumuman berjudul 'Supporting Public Health Expert’s Vaccines Efforts'.