PATRIOT BEKASI - Saham Apple dikabarkan turun, setelah munculnya laporan yang menunjukkan bahwa permintaan untuk ponsel baru jenama ini, iPhone 16, ternyata jauh lebih rendah dari ekspektasi. Pasalnya, karena saham tersebut diperdagangkan di level 223 Dollar pada 13 September, sementara pada perdagangan Selasa mencapai level 215,3 Dollar.
Laporan yang dikeluarkan ini mengungkapkan bahwa penjualan iPhone 16 baru pada minggu pertama peluncurannya lebih rendah dari ekspektasi.
Penjualan ponsel kelas atas tersebut mengalami penurunan hingga 12 persen dibandingkan minggu pertama peluncuran iPhone 15 tahun lalu.
Baca Juga: Uji Coba Ketahanan Lenovo Yoga Slim 7i Aura Edition, Kalahkan MacBook Air M3 15 Inci?
Faktor utama lemahnya permintaan adalah ponsel baru tidak hadir dengan fitur baru atau sama sekali berbeda dari ponsel sebelumnya.
Bahkan titik balik bagi Apple, yaitu “Apple Intelligence”, tidak akan hadir di ponsel barunya saat dijual di toko pada tanggal 20 bulan ini. Sebaliknya, ponsel tersebut akan diluncurkan pada Oktober mendatang.
Selain itu, Apple Intelligence tidak akan hadir di Tiongkok hingga tahun 2025, yang membuat kecewa pengguna di negara tersebut.
Apple sendiri kini menyaksikan bagaimana persaingan kuat dari perusahaan Tiongkok yang bersaing dengannya untuk mendapatkan pangsa pasar di pasar negeri tirai bambu.
Saham Apple turun sekitar 2,4 persen setelah laporan ini, tetapi telah meningkat sebesar 12,4 persen sejak awal tahun.
Investor menunggu hasil keuangan perusahaan untuk kuartal fiskal keempat yang akan dirilis pada 7 November mendatang.***