Kesal karena Celananya Sering Dipelorotkan, Pria Ini Pukul Kepala Temannya dengan Batu hingga Tewas

15 September 2020, 19:31 WIB
ILUSTRASI celana jeans.* /Pixabay/

 

PR BEKASI – Seorang lelaki membunuh temannya karena merasa kesal sering dijahili oleh temannya.

Temannya tersebut dilaporkan sering melakukan tindakan iseng pelorotkan celana temannya.

Peristiwa tersebut terjadi di di Baoding, Provinsi Hebei, Tiongkok.

Baca Juga: Bantah Dugaan Pasutri Bunuh Anaknya karena Sulit Belajar Daring, Dede Yusuf: Itu Faktor Kejiwaan!

Dilansir dari Global Times oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 15 Agustus 2020, peristiwa pembunuhan terjadi pada tahun 2006 silam.

Pada mulanya, Liu bertemu dengan korban, bermarga Chen, di daerah Gaoyang pada tahun 2006. Keduanya kemudian menjadi teman .

Setelah Liu membawa Chen kembali ke rumahnya, Chen mulai iseng menggoda Liu. Chen mencoba melepas celananya Liu.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus John Kei Cs Dikembalikan, Polisi Tunggu P21

Liu mencoba untuk menahan upaya Chen tetapi selalu gagal. Sebab tidak terima perlakuan Chen, Liu lantas menegurnya dan memarahinya.

Akan tetapi, Chen tidak mengindahkan teguran temannya.

Pada suatu ketika, kejadian terulang, Liu marah dengan perilaku Chen. Keduanya lantas bertengkar.

Baca Juga: Dukung Perempuan di Industri TIK, Pemerintah Luncurkan Program Girls4Tech

Chen menganggap bahwa kejadian tersebut hanya iseng semata yang harus diwajari Liu.

Namun, Liu nampaknya tidak menganggap perbuatan iseng tersebut sebagai hal yang harus diwajari.

Liu akhirnya mengambil batu bata dan memukul kepala Chen beberapa kali sampai dia mulai berdarah dan berhenti bergerak.

Baca Juga: Diduga Ingin Ambil Permen, Seorang Gadis Kecil Tersangkut di Layang-layang Ikut Terbang

Terdakwa Liu melakukan kejahatan pembunuhan tersebut pada tahun 2006. Ia kemudian menjadi buron polisi atas dugaan kasus pembunuhan.

Liu kemudian kabur ke tempat lain. Baru pada tahun 2012, dia kembali ke Hebei, Tiongkok dan ditangkap sedang berada di kafe Internet pada Oktober 2018.

Ia telah berada dalam masa pelarian selama bertahun-tahun sampai dia ditangkap oleh polisi pada tahun 2018.

Baca Juga: Alami Masalah pada Mesin, Hyundai Tarik Ribuan SUV di Amerika

Dia akhirnya menerima hukuman 15 tahun penjara, mengingat bahwa dia masih di bawah umur ketika melakukan pembunuhan, dan bahwa dia mengaku melakukan kejahatan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler