4 Puisi Sumpah Pemuda Singkat karya Chairil Anwar, Penuh Makna dan Pengkhayatan

- 27 Oktober 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi perayaan Hari Sumpah Pemuda. Berikut 4 puisi Sumpah Pemuda karya Chairil Anwar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021.
Ilustrasi perayaan Hari Sumpah Pemuda. Berikut 4 puisi Sumpah Pemuda karya Chairil Anwar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021. /Antara

PR BEKASI - Jelang Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada 28 Oktober 2021, simak 5 puisi tentang pemuda karya Chairil Anwar.

Sejumlah puisi karya Chairil Anwar ini cocok dibacakan dengan lantang untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Pasalnya, puisi-puisi karya Chairil Anwar dapat dimaknai sebagai pengingat untuk menguatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka Hari Sumpah Pemuda.

Baca Juga: 10 Quotes Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 dari Tokoh Terkenal, Soekarno hingga Gus Dur

Hari Sumpah Pemuda merupakan momen untuk mengenang jasa para pemuda dalam memajukan bangsa Indonesia, termasuk dalam mendorong pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, perayaan Hari Sumpah Pemuda sepertinya belum lengkap tanpa melantukan puisi-puisi karya Chairil Anwar ini.

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari berbagai sumber, berikut 4 puisi karya Chairil Anwar yang cocok dibacakan saat Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021:

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, Tema Bersatu Bangkit dan Tumbuh

1. Prajurit Jaga Malam

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras
Bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
Kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu

1948
Siasat,
Th III, No. 96
1949

Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda Jatuh pada 28 Oktober 2021, Peringati dengan 25 Link Download Twibbon Gratis Ini

2. Maju

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

Maju

Bagimu Negeri
Menyediakan api

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

Maju
Serbu
Serang
Terjang

(Februari 1943)
Budaya,
Th III, No. 8
Agustus 1954

Halaman:

Editor: Elfrida Chania S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x