Selain dalam diskursus, peran Perempuan Adat menjadi penting bahkan dunia internasional memberikan penegasan mengenai kesetaraan pelibatan perempuan dan laki-laki dalam pengambilan kebijakan perubahan iklim yang berkeadilan dan responsif gender.
Disebutkan bahwa dalam praktiknya, Perempuan Adat mampu bekerja secara langsung berdasarkan pengetahuan tradisional secara turun-temurun.
Yakni dalam mengelola sumber daya alam sebagai mata pencarian, merawat lingkungan, hutan, pertanian untuk menjaga ketahanan hidup Masyarakat Adat atas wilayah adatnya.
Baca Juga: Dampak Hasil Buruk Persib di 3 Laga, Instagram Robert Alberts Kena Imbasnya
Disebutkan jika hal tersebut pula yang menyebabkan peran Perempuan Adat sangat esensial.
Namun sayangnya hingga saat ini, peran Perempuan Adat masih dipandang sebelah mata bahkan cenderung diabaikan dan didiskriminasi.
Untuk itu pada peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) 2022 ini dapat dijadikan sebagai refleksi bagi pemerintah agar melakukan langkah-langkah yang tepat guna menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak Masyarakat Adat.
Baca Juga: 4 Zodiak Wanita yang Diprediksi Bawa Keberuntungan, Taurus Salah Satunya
Salah satunya dengan melakukan perubahan hukum dan kebijakan yang ada, karena menjadi penyebab pelanggaran atas hak Masyarakat Adat.
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mengajak seluruh masyarakat adat nusantara agar mempersiapkan diri dalam menyambut penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Enam (KMAN VI) yang akan diadakan pada 24 hingga 30 Oktober mendatang.