Pihak ITENAS menjelaskan bahwa foto tersebut berupa kegiatan "Jumat Seram" atau "Jumat Senang Ramai-ramai" yang diadakan oleh mahasiswanya pada November 2019. Sehingga tidak benar jika ada kegiatan sekte pemujaan setan dan tidak pernah ada ritual seperti yang diberitakan.
ITENAS menyebut karena unggahan tersebut berpotensi dan bertendensi mencemarkan nama baik sehingga mereka meminta pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita atau narasi tersebut agar segera menghentikan dan menghapus unggahan tersebut.
ITENAS belum akan menempuh jalur hukum namun jika masih terdapat kabar tersebut maka ITENAS akan melaporkannya ke polisi.
Tim Jabar Saber Hoaks juga mengonfirmasi langsung kepada pihak rektorat ITENAS melalui Kepala Biro Kerjasama, Hubungan Masyarakat, dan Pemasaran, Yulianti Pratama. Yulianti membantah informasi yang beredar tersebut.
Baca Juga: Baleg DPR Siapkan RUU Ciptaker untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan
"Beberapa foto yang disampaikan merupakan kegiatan mahasiswa kami, tetapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan 'Ritual Pemujaan Setan' atau 'Sekte Pemujaan Setan', Kegiatan dalam foto yang beredar adalah bagian dari kegiatan 'Jumat Seram' (Jumat Senang Ramai-Ramai), yang diadakan oleh mahasiswa kami pada bulan November 2019," ujar Yulianti kepada Jabar Saber Hoaks.
Sehingga unggahan yang beredar soal ritual dan sekte pemuja setan di Institut Teknologi Nasional adalah hoaks.***