Ramalan Jayabaya Ungkap Sosok SatrioPiningit yang Diyakini Sakti Mandraguna, Simak Kisahnya

2 Maret 2021, 20:08 WIB
Ilustrasi Ramalan Jayabaya mengenai satrio piningit yang sakti mandraguna /Pixabay/

 

PR BEKASI - Satrio Piningit tengah menjadi sorotan dan perbincangan publik saat ini.

Diketahui bahwa Satrio Piningit yang saktiandraguna itu diyakini akan ada di peradaban masa sekarang ini.

Hal tersebut mengundang tanda tanya besar, apakah sosok Satrio Piningit itu benar-benar ada?

Sebagian orang menganggap bahwa Satrio Piningit hanyalah sosok fiktif dalam dongeng kerajaan jaman dahulu kala.

Baca Juga: Jokowi Resmi Cabut Kembali Perpres Investasi Miras, Christ Wamea: Terima Kasih Bapak Presiden

Baca Juga: Ramalan Pilpres 2024 Mendatang, Denny Darko Sebut Akan Ada Sosok Satria Piningit

Baca Juga: Peringati Seahun Perjuangan Jawa Barat Lawan Covid-19, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Saling Menguatkan

Namun ternyata, ramalan Jayabaya mengungkap sosok Satrio Piningit tersebut.

Sosok yang kini menjadi buah bibir yang akan membawa Nusantara sebagai Mercusuar Dunia.

Hal tersebut membuat penasaran seperi apa sosok Satrio Pinigit ini?

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube AR Suteja pada 2 Maret 2021.

Baca Juga: Ferdinand Sebut Keputusan Jokowi Cabut Lampiran Perpres Investasi Miras Sudah Tepat

Berikut ciri-ciri Satrio Piningit menurut analisa Ramalan Jayabaya.

Dalam bait 159 menyebutkan, akan ada dewa tampil berbadan manusia berparas seperti Batara Kresna berwatak seperti Baladewa bersenjata trisula wedha.

Bait itu menjelaskan bahwa sosok Satrio Piningit ini sama halnya dengan manusia biasa, namun sejatinya adalah seorang dewa.

Hanya mereka yang memiliki kemampuan bersinergi dengan frekuensi dan energi dari derajat keilmuannya, maka dari itulah Sang Satrio menjadi Piningit.

Paras dari Satrio Piningit itu seperti Batara Kresna serta berwatak keras tegas seperti Baladewa.

Baca Juga: Jual Hasil Curian di Medsos, Pelaku Pencurian Maling Motor Antik di Bekasi Diringkus Polisi

Sedangkan senjata trisula wedha memiliki arti tiga karakter yang melambangkan kebajikan, apa pun itu yang secara filsafat mengandung tiga jadi satu sehingga berakhlak mulia.

Dalam bait 162 menyebutkan, Sang Satrio Piningit itu sakti mandraguna tanpa aji-aji, sebagaimana diberitakan LingkarKediri.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Ramalan Jayabaya: Terungkap Sudah Ciri-Ciri Satrio Piningit Nusantara, Begini Kisahnya".

Kalimat tersebut secara tegas menjelaskan bahwa derajat keilmuan yang dimiliki oleh Satrio Piningit ini bukan melalui perantara dari makhluknya lagi tapi langsung atas kuasa dan kehendak sang penguasa semesta alam.

Dalam bait 167 menyebutkan, pandai meramal seperti dewa, dapat mengetahui lahirnya kakek buyut canggah anda seolah olah lahir di waktu yang sama.

Tidak dapat ditipu karena dapat membaca isi hati, bijak, cermat dan sakti mengerti sebelum sesuatu terjadi.

Baca Juga: Tepat Satu Tahun Covid-19 Melanda, Indonesia Umumkan Dua Kasus Varian Baru Covid-19 asal Inggris

Mengetahui lelulur anda memahami roda zaman Jawa, mengerti garis hidup setiap umat dan tidak khawatir tertelan zaman.

Satrio Piningit pandai meramal, melihat atau membaca masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang lantara ia memiliki kemampuan setingkat dewa.

Keilmuan yang dimiliki setara dengan dewa membuanya selalu bijak dan cermat dalam menghadapi masalah.

Dalam bait 168 menyebutkan, oleh sebab itu carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara, sudah lulus weda jawa hanya berpedoman trisula.

Ujung trisulanya sangat tajam membawa maut atau utang nyawa yang tengah pantang berbuat merugikan orang lain yang di kiri dan kanan menolak pencurian dan kejahatan.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Keberadaan Ayus dan Nissa Sabyan: Mereka Harus Segera Klarifikasi.

Bait tersebut menjelaskan bahwa Satrio piningit itu sudah tak memiliki orang tua, dan hidup sebatang kara meski ia memiliki sanak saudara, teman atau sahabat tapi ia terkucilkan.

Dalam menjalankan tugas, ia akan berlaku adil, tidak membeda-bedakan, tegass dan tidak pandang bulu.

Disisi lain, semasa hidupnya ia selalu berbuat baik dan menjauhi segala keburukan.

Dalam bait 169 disebutkan, “senang menggoda dan minta secara mista.”

Kalimat “senang menggoda” menandakan bahwa ia merupakan sosok yang humoris dan genit.

Baca Juga: Perpres Investasi Miras Resmi Dicabut, Husin Shihab Unggah Foto Rocky Gerung Lagi 'Minum'

Sementara kalimat “dan minta secara mista” menunjukkan cara sosok satria terkait permintaannya yang disertai candaan atau godaan.

Dalam bait 170 pada bagian “diterangkan jelas bayang-bayang menjadi terang benderang.”

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Satrio Piningit yang awalnya samar akan terbuka menjadi terang benderang.* (Nadia Fairuz Azzahro/LingkarKediri.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Lingkar Kediri

Tags

Terkini

Terpopuler