Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KPI Diminta Teken Surat Damai, Ernest Prakasa: Kita Gak Bisa Diam Aja!

11 September 2021, 20:40 WIB
Ernest Prakasa emosi saat tahu korban dugaan perundungan dan pelecehan seksual di KPI diminta teken surat damai dan hentikan proses hukum. /Instagram.com/@ernestprakasa

PR BEKASI - Komika, aktor, sekaligus sutradara Ernest Prakasa mengajak masyarakat untuk terus mengawal kasus perundungan dan pelecehan seksual yang terjadi di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Ajakan Ernest Prakasa itu muncul setelah dirinya membaca berita soal korban, MS, yang dipanggil oleh Komisioner KPI dan diminta meneken surat damai agar penyelidikan kasus yang sedang berjalan tak dilanjutkan.

Setelah membaca berita tersebut, Ernest Prakasa pun merasa ragu bahwa KPI punya niatan baik untuk menyelesaikan kasus perundungan dan pelecehan seksual tersebut.

Baca Juga: Ernest Prakasa Dongkol Saat Tahu Juliari Batubara Divonis Ringan: Mau Komen Jujur, Tapi Anak Gue Masih Kecil

"Berita hari ini menurut gue, membuat gue sangat-sangat ragu KPI punya niatan baik untuk menyelesaikan kasus ini," kata Ernest Prakasa, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari IGTV @ernestprakasa, Sabtu, 11 September 2021.

Menurut Ernest Prakasa, tindakan Komisioner KPI yang meminta MS datang ke KPI tanpa ditemani pengacara dan dipertemukan dengan para terduga pelaku pelecehan seksual sangatlah tidak benar.

"Oke ini udah jelas korban dari sebuah perbuatan dan dia butuh seseorang untuk membela dia," kata Ernest Prakasa.

"Lo bayangin gak? Lo korban pelecehan, dipertemukan sama orang yang melecehkan lo dan lo gak boleh bawa pengacara nih, dan itu dilakukan oleh KPI," sambungnya.

Baca Juga: Lee Jeong Hoon Habiskan Rp1,5 M untuk Operasi Plastik Istri dan Mertua: Gak Bangkrut, Tapi Uang Cash Habis

Ernest Prakasa pun mengungkapkan bahwa dirinya sangat kesal ketika membaca berita tersebut sampai-sampai jantungnya berdegup kencang. 

"Gue baca ini aja dada gue deg-degan. Lo cari sendiri deh beritanya, banyak kok," ujar Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa pun menilai bahwa saat ini KPI tidak terlihat serius dalam mengusut kasus perundungan dan pelecehan terhadap MS.

Menurutnya, saat ini KPI lebih terlihat seperti lembaga yang berusaha untuk meredam kasus tanpa peduli pada nasib dan trauma korban.

Baca Juga: Kiwil Menghilang, Rohimah Semakin Mantap Jual Rumah: Saya Buka Harga Rp1,2 Miliar, Mau Nego Silakan

"Jadi buat gue, KPI saat ini bukan terlihat sebagai lembaga yang serius mengusut kasus," ujarnya.

"Tapi sangat terlihat seperti lembaga yang berusaha meredam kasusnya, tanpa peduli nasib korban, tanpa peduli trauma korban," kata Ernest Prakasa.

Ernest Prakasa juga mengaku muak dan jijik saat membaca berita tersebut, dan dirinya merasa kasus perundungan dan pelecehan seksual terhadap MS tak boleh dibiarkan begitu saja.

"Menurut gue berita hari ini dan semua yang gue baca tadi itu memuakkan, menjijikkan, dan buat gue kita gak bisa diam aja gitu," ujarnya.

Baca Juga: Ferry Irawan Disebut Ingin Menikah Lagi Usai Cerai dari Anggi Novita, Kuasa Hukum: Sebagai Laki-laki Itu Wajar

"Kalau lo punya akal sehat dan hati nurani, kita gak boleh biarin kejadian ini lolos begitu saja," kata Ernest Prakasa.

Oleh karena itu, Ernest Prakasa mengajak masyarakat untuk terus mengawal kasus perundungan dan pelecehan seksual di KPI, agar para pelaku tidak memaksa korban bertindak seolah apa yang dialaminya tidak pernah terjadi.

"Jadi saya mau ajak teman-teman untuk kawal terus kasus ini. Jangan kita biarkan pelaku-pelaku memaksa korban untuk bertindak seolah-olah yang derita yang dialami tidak pernah terjadi," tutur Ernest Prakasa.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Instagram @ernestprakasa

Tags

Terkini

Terpopuler