Dewi Yull Ucap Alhamdulillah Saat Anak Perempuannya Wafat: Bimbing Ibu Kalau Nanti Pulang

16 September 2021, 16:58 WIB
Dewi Yull mengucapkan Alhamdulillah saat anak perempuannya meninggal dunia. /Instagram/@dewiyullofficial

PR BEKASI - Hal yang menurut penyanyi lawas Dewi Yull kehilangan paling berat di hidup adalah kehilangan anak.

Kehilangan anak itu pernah dirasakan oleh Dewi Yull saat sang putri harus meregang nyawa 11 tahun silam.

Diketahui Gizca Puteri Agustina Sahetapy, anak perempuan Dewi Yull dan Ray Sahetapy, meninggal pada 11 Juni 2010 akibat meningitis.

Baca Juga: Dewi Yull Sebut Kehilangan Materi dan Nikmat Kejayaan Hal Biasa: Tapi Kehilangan Anak, Dunia Udah Enggak Sama

Namun, walau ketika kehilangan putrinya dia merasa sangat berat, wanita kelahiran ini yakin akan satu hal.

"Aku yakin aja suatu saat Tuhan pasti akan kumpulkan aku," katanya pada Kamis, 16 September 2021.

Dia menyampaikan sempat mencium kaki sang putri saat Gizca dalam keadaan koma.

Baca Juga: Identitas Calon Anak Perempuan Terungkap, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Sudah Siapkan Nama

"Karena waktu jenazahnya itu sudah, pada saat koma waktu dia belum meninggal aku cium kakinya," tuturnya.

Dewi Yull menyatakan pada putrinya ketika itu bahwa dirinya tak akan lagi masuk ke ruang ICU.

Dirinya akan menunggu sang anak di luar dan akan menjemputnya nanti.

"Ibu nggak akan masuk lagi ke ICU ini, ibu tunggu di luar ibu doain pokoknya jemput ibu nanti," ucapnya.

Baca Juga: Buya Yahya Ungkap Keistimewaan Miliki Anak Perempuan dalam Islam: Bisa Selamatkan Orang Tua dari Api Neraka

Saat itu, dia sudah benar-benar merasa ikhlas untuk melepaskan sang putri pergi.

"Bimbing ibu kalau nanti ibu pulang. Kamu duluan, ikhlas, nggak lama meninggal," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Trans TV Official.

Karenanya, saat dinyatakan Gizca sudah tiada dan pergi meninggalkan dunia, Dewi Yull bersyukur.

"Saya sebutkan Alhamdulillah, ya Allah terima kasih kesakitannya sudah dicabut. Aku kembalikan (pada Tuhan)," ujarnya.

Baca Juga: Sekjen PBB Desak Taliban untuk Menahan Diri, Suarakan Keprihatinan Perempuan dan Anak Perempuan di Afghanistan

Dia mengaku air matanya sudah habis selama merawat sang putri selama tiga bulan.

Di sisi lain, wanita berusia 60 tahun ini bersyukur telah maksimal melakukan perannya sebagai ibu tanpa penyesalan.

"Kita antri, lagi antri kita nggak tahu (kematian kapan datang)," ucapnya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube Trans TV Official

Tags

Terkini

Terpopuler