Drama Snowdrop Kembali Mendapat Petisi dari Profesor dan Mahasiswa, Ini Sebabnya

12 Januari 2022, 14:15 WIB
Drama Korea Snowdrop kembali mendapatkan petisi, kali ini sederet Profesor dan mahasiswa mengajukannya pada Disney Plus. /Instagram @jtbcdrama

PR BEKASI - Lagi-lagi drama Korea yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In, Snowdrop ini mendapat petisi.

Sebelum drama Korea Snowdrop tayang, sudah ada petisi yang diajukan untuk menggagalkan penayangannya.

Namun JTBC, selaku pihak yang menayangkan drama Korea Snowdrop, tetap dengan pendiriannya bahwa tidak ada distorsi sejarah di dalamnya.

Baca Juga: Diledek Kaya karena Pesugihan, Doni Salmanan Sang Crazy Rich Bandung Tunjukkan Reaksi Tak Terduga

Akan tetapi, baru-baru ini, drama Korea Snowdrop kembali menjadi sorotan setelah para Profesor dan mahasiswa mengajukan petisi ke Disney Plus sebagaimana dilansir dari KBIZoom.

Pada 10 Januari, lebih dari 30 Profesor besar dan mahasiswa Korea Selatan berkumpul untuk mengajukan petisi resmi kepada presiden Disney Plus Asia-Pasifik mengenai keprihatinan sejarah atas drama Snowdrop.

Penggagas dari petisi ini adalah Asisten Profesor Teknologi Georgia, Bae Keung Yoon.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Disebut Derita Gangguan Kelistrikan di Syaraf, Pengacara: 20 Persen Kurang Sadar

Ia menulis sebuah surat terbuka kepada Presiden Walt Disney Asia-Pasifik, Luke Kang.

Sebagai asisten profesor studi Korea, dia prihatin karena Snowdrop menggunakan nama aktivis demokrasi Cheon Young Cho untuk karakter Jisoo BLACKPINK.

Tidak hanya itu saja, karakter dari Eun Chang Su, ayah sang pahlawan wanita, juga meniru Park Jun Byeong, dimana ia merupakan pemimpin pembantaian yang tergabung dalam gerakan Gwangju.

Baca Juga: Rangkaian Jadwal SNMPTN 2022 Terbaru, Mulai dari Registrasi Akun LTMPT hingga Pengumuman

Surat itu mengatakan bahwa mereka tidak meminta perusahaan untuk menghentikan penayangan drama Snowdrop, tetapi meminta perusahaan untuk mencari ahli untuk melihat dengan cermat referensi sejarah dalam drama Korea tersebut dan kemudian meninjaunya.

"Kami tidak menulis untuk meminta perusahaan menghentikan penayangan serial tersebut," tuturnya.

"Sebagai gantinya, kami meminta perusahaan untuk mencari ahli untuk melihat dengan cermat referensi sejarah dalam drama dan meninjau cara bahan tersebut digunakan," lanjut isi dari surat tersebut yang dikutip oleh PikiranRakyat-Bekasi.com pada Rabu, 12 Januari 2022 dari KBIZoom.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Quiinoa Berry Bake, Cocok untuk Menu Sarapan Rendah Kalori

Pihaknya pun mengajukan permintaan karena merasa tidak percaya pada Disney Plus sebagai platform global.

"Kami membuat permintaan ini karena kami tidak percaya bahwa Disney Plus, sebuah platform global, mengetahui konteks sejarah dan sosiopolitik dari drama tersebut," tulisnya.

"Kami percaya bahwa platform streaming harus membuat keputusan yang tepat ketika menyiarkan set drama dalam sejarah Korea (1987) secara global," sambungnya lagi.

Baca Juga: Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksin Booster Melalui Aplikasi PeduliLindungi

Ternyata selain Profesor Bae Keung Yoon, banyak Profesor dari Universitas Wanita Ewha, Universitas Nasional Pusan, Universitas George Washington, kandidat PhD dari Universitas Princeton, Universitas Harvard, Universitas Toronto juga memberikan tanda tangan mereka di bawah surat tersebut.

Sementara, dalam hal rating penonton, drama Korea Snowdrop ini lebih baik setelah menghadapi reaksi keras di episode sebelumnya.

Bahkan untuk episode terbarunya telah mendapat rating melebihi 3 persen dan menarik lebih banyak reaksi positif.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: KBIZoom

Tags

Terkini

Terpopuler