'Perempuan-perempuan Chairil', Pentas Biografi Chairil Akan Tayang di YouTube, Simak Jadwalnya

8 Mei 2020, 09:39 WIB
CHELSEA Islan dan Reza Rahadian bermain dalam teater "Perempuan-perempuan Chairil" pada 11 dan 12 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Pementasan "Perempuan-perempuan Chairil" yang digelar pada 11 dan 12 November 2017 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, kini akan ditayangkan ulang di platform berbagi video YouTube.

"Perempuan-perempuan Chairil" yang berisi rekaman biografi puitis dari penyair ternama Indonesia, Chairil Anwar akan ditayangkan secara streaming pada Sabtu-Minggu 9-10 Mei 2020 di kanal YouTube Indonesia Kaya pukul 14.00 WIB.

"Perempuan-perempuan Chairil" diperankan oleh aktor dan aktris terbaik Indonesia seperti Reza Rahadian sebagai Chairil Anwar, Marsha Timothy sebagai Ida, Chelsea Islan sebagai Sri Ajati, Tara Basro sebagai Sumirat, dan Sita Nursanti sebagai Hapsah Wiriaredja.

Baca Juga: Akhir Pencarian sang Aktor, Polisi Tangkap Ferdian Paleka di Tol Tangerang-Merak Saat Pagi Buta 

"Pertunjukan ini merupakan bentuk apresiasi serta membuktikan bahwa karya sastra Indonesia tetap aktual dan dapat diangkat dengan kemasan kekinian sehingga lebih mudah diapresiasi oleh masyarakat terutama generasi muda," kata Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian sebagaimana dilaporkan Antara.

"Perempan-perempuan Chairil" disutradarai oleh Happy Salma dan Agus Noor, kisahnya sendiri diangkat dari buku karya Hasan Aspahani bertajuk "Chairil".

"Melalui sejumlah sosok perempuan yang hadir dalam puisinya, pementasan ini menguak sisi lain dari Chairil Anwar dan memperlihatkan kegelisahan hidup dan pemikirannya," ujar Happy Salma.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Bekasi Hari Ini, Jumat 8 Mei 2020 

"Serta pertaruhan yang dilakukan semasa hidupnya yang memberi tenaga dan makna pada semangat kemerdekaan di negeri ini," tuturnya.

Lakon ini tersaji dalam empat babak yang menggambarkan hubungan Chairil dengan empat perempuan yakni Ida, Sri, Mirat, dan Hapsah. Mereka digambarkan sebagai sosok perempuan pada zaman itu.

Ida Nasution adalah mahasiswi, penulis yang hebat, pemikir kritis, dan bisa menyaingi intelektualisme Chairil ketika mereka berdebat.

Sri Ajati, seorang mahasiswi, bergerak di tengah pemuda-pemudi hebat pada zamannya. Ikut main teater, jadi model lukisan, dan gadis ningrat yang tak membeda-bedakan kawan.

Baca Juga: Cek Fakta: Satgas Covid-19 Semprot Disinfektan pada Jemaah Salat Tarawih di Masjid, Simak Faktanya 

Sumirat, seorang yang terdidik dan lincah. Tahu benar bagaimana menikmati keadaan, mengagumi keluasan pandangan Chairil, menerima, dan membalas cinta Chairil dengan sama besarnya tapi akhirnya cinta itu kandas.

Akhirnya Chairil disadarkan oleh Hapsah. Perempuan itu menyadarkannya bahwa dia hanya seorang lelaki biasa.

Empat perempuan yang tak sama, empat cerita yang berbeda. Tanpa mengecilkan arti dan peran perempuan lain, tapi lewat cerita empat perempuan ini kita bisa mengenal sosok.

Pementasan ini juga dimeriahkan dengan hadirnya pemain pendukung yaitu Sri Qadariatin sebagai Perempuan Malam dan Indrasitas sebagai Affandi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler