Salman Rushdie Ditikam Saat di New York, Simak Biodata Sang Penulis yang Kontroversial Ini

14 Agustus 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi penjelasan siapa Salman Rushdie trending? ini biodata lengkap profil Salman Rushdie. /Twitter.com/@AlinejadMasih

PR BEKASI - Belum lama ini, seorang penulis novel Salman Rushdie dikabarkan ditikam.

Penikaman Salman Rushdie tersebut terjadi di New York, Amerika Serikat.

Kejadian tersebut dikabarkan terjadi saat Salman Rushdie sedang memberikan pidatonya.

Sejumlah luka tusuk pun terdapat di bagian leher Salman Rushdie.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Prabowo Subianto yang Kembali Calonkan Diri Menjadi Presiden RI

Kabar tersebut sebagaimana diberitakan PikiranRakyat dalam artikel "Salman Rushdie Ditikam di Atas Panggung, Begini Profil Penulis Ayat-Ayat Setan yang Kontroversial".

Kemudian polisi wilayah setempat dikabarkan telah mengamankan pelaku penikaman Salman Rushdie.

Dikutip dari Reuters, tersangka percobaan pembunuhan pada Salman Rushdie sudah diidentifikasi pihak keplisian.

Pelaku bernama Hadi Matar, pria berusia 24 tahun dari New Jersey. Sementara polisi berusaha untuk menentukan motif di balik serangan yang mengundang kecaman internasional.

Baca Juga: TERBARU! 17 Desain Twibbon Gratis Hari Kemerdekaan HUT RI ke 77, Bikin Fotomu Panen Like di Sosial Media

Lalu siap sosok Salman Rushdie?

Penulis itu selama ini dikenal kerap bersembunyi di berbagai belahan dunia semenjak mengeluarkan novel kontroversialnya yang berjudul Ayat-Ayat Setan pada tahun 1988.

Novel karya dirinya tersebut dinilai menyinggung umat Islam, karena menggambarkan Nabi Muhammad dengan cara yang tidak terhormat.

Selain itu, pemimpin tertinggi Spritual Iran saat itu, Ayattolah Khomeini, menerbitkan fatwa untuk menghukum mati Salman Rushdie pada 14 Februari 1989.

Baca Juga: Bali United Harus Takluk dari Arema FC di BRI Liga 1 Usai Gol Bunuh Diri Ricky Fajrin

Oleh karena itu, Salman Rushdie menghadapi teror ancaman selama hampir 30 tahun. Hal tersebut membuatnya harus berpindah-pindah tempat.

Biodata Salman Rushdie

Salman Rushdie lahir di Mumbai India pada tanggal 19 Juni 1947.

Dia sempat mengenyam pendidikan di Rugby School dan University of Cambridge, dan menerima gelar M.A dalam bidang sejarah pada tahun 1968.

Salman kemudian menerbitkan novel pertamanya yang berjudul Grimus pada tahun 1975.

Baca Juga: One Piece Film Red Segera Rilis di Indonesia, Berikut Jadwal dan Lokasi Nobar Filmnya

Lalu pada tahun 1981, dia mendapatkan kepopulerannya sebagai novelis ketika ia menerbitkan Midnight's Children, bercerita sebuah dongeng tentang India Modern.

Pada tahun 1983, novel Shame rilis, berdasarkan politik kontemporer di Pakistan, juga populer. Tetapi novel keempat Rushdie, Ayat-Ayat Setan mendapat sambutan yang berbeda.

Dalam beberapa narasi cerita dalam buku ini, dia menggambarkan seorang tokoh bernama Mahound yang dimodelkan pada sosok Nabi Muhammad.

Dia juga mengkritik dan menyerang inti kepercayaan umat muslim, salah satunya mengenai wahyu dan kerasulan Muhammad.

Buku tersebut menuai kritik dari para pemimpin komunitas Muslim di Inggris, yang mengecam novel itu sebagai penghujatan terhadap kaum muslim.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Virgo pada 15 Agustus 2022: Saatnya untuk Istirahat dari Hubungan Ini

Demo besar-besaran terhadap Salman Rushdie menyebar ke negara-negara berpenduduk Muslim, termasuk Pakistan dan Iran.

Sejumlah penerjemah buku Ayat-Ayat Setan di negara lain, mengalami nasib naas, seperti yang dialami penerjemah asal Italia, bernama Ettoro Capriola yang mengalami penikaman berkali-kali di Milan, pasca ia menerjemahkan karya Rushdie tersebut, pada tahun 1991.

Sementara itu, dia dikabarkan bersembunyi di bawah perlindungan Scotland Yard, dan walaupun terkadang dia muncul secara tak terduga, terkadang di negara lain, dia terpaksa membatasi pergerakannya karena teror demi teror yang terus berlangsung.

Sejak tahun 2000 Rushdie memilih dan menetap di Amerika Serikat dan mulai tampil di publik setelah bersembunyi selama kurang lebih tiga dekade. *** (Rendy Jean Satria/Pikiran Rakyat)

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler