Banyak Orang Meninggalkan Kultus, 'In the Name of God A Holy Betrayal' Lanjut Season 2? Ini Kata Sutradaranya

7 Maret 2023, 17:49 WIB
Film serial dokumenter 'In the Name of God A Holy Betrayal' telah tayang di Netflix pada 3 Maret 2023, menjadikan banyak orang-orang yang pergi meninggalkan kultus keagamaan mereka di Korea. Simak ulasan berikut ini apakah season keduanya akan dilanjutkan atau tidak. /Tangkapan layar Netflix

PATRIOT BEKASI - Film dokumenter bergenre kriminal asal Korea Selatan, 'In the Name of God A Holy Betrayal' tampaknya menyita banyak perhatian usai tayangan perdananya pada 3 Maret 2023 lalu.

'In the Name of God A Holy Betrayal', dirilis dalam bentuk series pada season pertama yang terdiri dari 8 episode dan telah tayang di Netflix.

Uniknya berkat cerita dalam film 'In the Name of God A Holy Betrayal', banyak orang-orang Korea yang meninggalkan kultus atau sekte dalam keagamaan mereka di negeri ginseng tersebut.

Hal itu dikonfirmasi oleh sang sutradara, Cho Sung-hyun yang melihat langsung fenomena tersebut dan menceritakannya ke situs hankyung.com.

Baca Juga: Jeon Do Yeon, Sol Kyung Gu, Goo Kyo Hwan, dan Esom Jadi Pembunuh Kelas Atas di Kill Boksoon Netflix

Seperti yang dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com, Cho Sung-hyun sebenarnya memiliki rencana untuk tidak melanjutkan season dari film tersebut.

Sutradara berusia 59 tahun itu, mengklaim bahwa ia hanya ingin membuat satu musim untuk serial dokumenter yang menceritakan tentang empat sekte sesat di Korea serta tindak kejahatan yang dilakukan oleh para pemimpinnya.

"Saya sebenarnya tidak punya rencana untuk membuat season 2, bahkan ketika serial ini dirilis pertama kali," ujarnya.

Namun seketika pemikiran Cho Sung-hyun berubah, tepatnya saat ia memperhatikan langsung orang-orang yang meninggalkan kultus mereka usai menonton serial dokumenternya itu.

Baca Juga: Lima Manfaat Biji Salak bagi Kesehatan, Mencegah Diabetes Salah Satunya

"Tapi saya berubah pikiran ketika melihat orang-orang meninggalkan kultus setelah menonton 'In the Name of God A Holy Betrayal', saya pikir saya akan mau melakukannya (season 2)," tambahnya.

Meskipun dalam statement-nya ia berniat untuk melanjutkan season dari 'In the Name of God A Holy Betrayal', namun Cho Sung-hyun belum mengungkapkannya secara detail terkait rencana tersebut.

Hal tersebut sebenarnya memang sangat rahasia bagi industri perfilman, terlebih ia juga harus fokus terhadap cerita yang akan dilanjutkannya, hingga para tokoh karakter maupun jadwal tayang.

Sebagai informasi, Cho Sung-hyun merupakan sutradara sekaligus produser film dokumenter di MBC (Munhwa Broadcasting Corporation).

Dalam serial dokumenter 'In the Name of God A Holy Betrayal', ia menggandeng empat pimpinan kultus di Korea dan salah satunya adalah Jeong Myeong Seok, sang pemimpin JMS (Jesus Morning Star).

Baca Juga: Link Ujian Depresi Docs Google Form yang Baru di 2023, Tersedia Dua Link Berbeda, Segera Coba!

Dalam ceritanya, Jeong Myeong Seok dihadapkan dengan gugatan atas dugaan pelecehan seksual terhadap beberapa pengikut ajarannya.

Pengakuan para korban pun, menjadi scene pembuka dalam film dokumenter 'In the Name of God A Holy Betrayal' ini.

Di sisi lain, ada pula kisah aksi bunuh diri massal dari 32 orang Odaeyang Church pada 1987, yang diantaranya termasuk pemimpin Park Soon-ja serta seluruh anggota keluarganya, kecuali sang suami.

Sedangkan pada kisah lain dalam 'In the Name of God A Holy Betrayal', yaitu terdapat insiden Baby Garden pada 1996, yang ketika ada seorang anak berusia 7 tahun dibunuh lantaran keyakinannya.

Kemudian ada juga kisah Lee Jae-rock dari Manmin Central Church yang dikenal dengan kemampuannya menyembuhkan orang sakit, namun naas malah berujung pada proses hukum atas kasus pelecehan seksual.

Baca Juga: Song Hye Kyo Luapkan Kata Kasar dan Kemarahan dalam The Glory Season 2, Balas Dendam Tak Mulus?

Poster dari film serial dokumenter 'In the Name of God A Holy Betrayal'.

'In the Name of God A Holy Betrayal', memfokuskan cerita mengenai asal usul kelompok kultus keagamaan di Korea, hingga cara para pemimpin mereka menempuh tingginya kekuasaan.

Bahkan, serial dokumenter tersebut juga menyajikan kisah yang tidak banyak diketahui terkait empat pemimpin kultus itu, termasuk menampilkan wawancara para pengikutnya yang meninggalkan kultus.

Fakta unik saat sebelum rilisan perdananya, 'In the Name of God A Holy Betrayal' sempat digugat oleh JMS yang mengklaim bahwa serial dokumenter tersebut bisa mempengaruhi proses hukum yang sedang berlangsung di pengadilan.

Tak hanya itu, trailernya pun sering diberitakan di Korea Times dengan penilaian melanggar 'Prinsip Praduga Tak Bersalah' hingga 'Merusak Kebebasan Beragama'.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1077, Kepala Shaka Meledak, Usopp Terkena Mero Mero no Mi S Snake!

Namun akhirnya, pengadilan memberi keputusan dengan menolak keras atas gugatan yang diterimanya tersebut.

Pengadilan mengatakan, jika MBC dan Netflix tampaknya sudah membuat program berdasarkan sejumlah besar materi objektif dan subjektif yang mendukung statement-nya.

"Cukup sulit untuk menilai sebagian besar dari program yang melibatkan JMS itu tidak benar, hanya berdasarkan materi yang disampaikan oleh kelompok tersebut," jelas pengadilan Korea, sebagaimana melansir hankyung.com.

Dalam kisah nyatanya, Jeong Myeong Seok sudah bebas dari penjara sejak 2018 lalu usai menjalani hukuman selama 10 tahun.

Namun, ia ternyata kembali ditahan atas dugaan pelecehan dan kekerasan seksual terhadap dua pengikutnya pada 2022 lalu.

Film serial dokumenter 'In the Name of God A Holy Betrayal', diketahui merupakan adegan khusus dewasa yang sudah tayang di Netflix sejak 3 Maret 2023 kemarin.

Dalam tayangan maupun adegannya, yakni menampilkan kekerasan terhadap anak-anak, kekerasan atau pelecehan seksual, bertelanjang, hingga aksi bunuh diri.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Hankyung

Tags

Terkini

Terpopuler