Duka Mendalam atas Sriwijaya Air, Ernest Prakasa: Sesak Dada Lihat Keluarga Korban Dikepung Wartawan

- 10 Januari 2021, 15:43 WIB
Komedian sekaligus sutradara, Ernest Prakasa menyoroti pengepungan wartawan terhadap keluarga korban yang panik.
Komedian sekaligus sutradara, Ernest Prakasa menyoroti pengepungan wartawan terhadap keluarga korban yang panik. /Antara

PR BEKASI - Pelawak Stand Up Comedy Ernest Prakasa ikut menyampaikan ucapan duka citanya atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Ernest Prakasa meretwit unggahan dari Flightradar24 yang mengabarkan bahwa pesawat Sriwijaya Air telah hilang kontak dari ketinggian yang mencapai 10.000 kaki dan pesawat baru terbang sekitar satu menit dari bandara.

"Ya Tuhan," cuit Ernest Prakasa dengan disertai emoji sedih, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @ernestprakasa.

Baca Juga: Menanti Keajaiban Datang, Kesaksian Keponakan Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan: Da Aan Orang Baik

Ernest Prakasa menambahkan cuitannya yang mengatakan dia turut berduka jiwa atas tragedi hilangnya pesawat.

"Turut berduka mendalam atas tragedi hilangnya pesawat Sriwijaya Air #SJ182," katanya.

Dia juga berharap para korban bisa segera ditemukan dan keluarga diberi ketabahan.

"Semoga korban bisa lekas ditemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," cuitnya.

Baca Juga: Sering Ditegur Sang Ibu karena Berpakaian Seksi, Anya Geraldine: Nyokap WA Soal Siksa Kubur

Ernest Prakasa mengaku kesal dan dadanya merasa sesak ketika melihat keluarga dari korban yang panik dan berduka menunggu kejelasan kabar sanak saudara mereka di bandara Supadio, Pontianak, yang malah dikepung wartawan.

"Sesak dada melihat keluarga korban yang panik dan berduka di bandara Supadio Pontianak malah dikepung oleh wartawan foto," katanya.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat Sriwijaya tersebut hilang kontak setelah melewati ketinggian yang baru mencapai 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian menuju 13.000 kaki.

Baca Juga: Indonesia Kembali Berduka, Presiden Rusia Vladimir Putin Kirim Pesan Belasungkawa kepada Jokowi

Sebelumnya pesawat tersebut dijadwalkan akan berangkat pukul 13.35 WIB, namun mengalami kemunduran hingga akhirnya berangkat pukul 14.36 WIB.

Faktor penundaan penerbangan itu lantaran kondisi cuaca yang memburuk.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang telah berusia 26 tahun itu membawa 62 orang, termasuk di dalamnya 50 penumpang dan 12 orang kru.

Dari jumlah tersebut terdapat tujun anak-anak, tiga bayi, dan 40 orang dewasa.

Baca Juga: Tak Hanya di Pulau Laki, Suara Ledakan Sriwijaya Air Terdengar Warga Tangerang: Kami Kira Itu Petir

Sementara kru dari pesawat yang diproduksi tahun 1996 itu terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan investigasi dalam pencarian keberadaan pesawat tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah