"Gak mungkin, 20 tahun saya membawahi puluhan pengacara bule, melakukan kesalahan seperti itu," sambungnya.
Menurutnya, publik harus bisa membedakan mana tanah yang merupakan tempat berdirinya rumah Hotma Sitompul dan Desiree Tarigan, dan mana tanah tempat berdirinya rumah ibunda Desiree Tarigan.
"Pagar (tembok) itu dibangun di atas tanah ibunya, ketemu juga enggak, main bangun aja. Makanya dilaporkan ke Polisi," kata Hotman Paris.
"Padahal kemarin bilang, 'saya cinta ibu itu'. Bagaimana Hotma mengatakan saya cinta ibu itu, putrinya ibu itu dikembalikan begitu saja di saat umurnya hampir 60 tahun, habis itu dibangun tembok di atasnya," sambungnya.
Sebelumnya, Hotma Sitompul mengaku tak terima dan tidak bisa berdiam diri lagi, ketika melihat ibu mertua yang sangat dia cintai harus diseret-seret dalam masalah hukum.
"Kenapa saya bicara? Karena pihak sana, lawyer (Hotman Paris) yang harusnya tahu etika, itu membawa-bawa mertua saya, yang saya cintai selama 22 tahun," ujar Hotma Sitompul.
"Saya yang urus mertua saya. Saya tahu betul bagaimana mertua saya itu. Dia sudah tua, sudah 88 tahun. Kalau datang teman saya, lima menit dia tanya, 'siapa kau?'. Kok bisa dibawa-bawa, mau diseret-seret ke pengadilan untuk menaikkan yang namanya manusia pengacara itu. Saya tidak bisa diam," tuturnya.
Hotma Sitompul pun mengungkapkan bahwa hatinya hancur, ketika melihat ibu mertuanya dimanfaatkan untuk menaikkan pamor Hotman Paris.