PR BEKASI - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menanggapi soal pernyataan dari pasangan baru Atta Halilintar dan Aurelie Hermansyah.
Dalam pernyataannya, Atta mengaku ingin mempunyai anak yang banyak bersama Aurel, yakni 15 anak.
Pernyataannya itu menimbulkan kontroversi dari beberapa pihak, termasuk dari para warganet di media sosial, dan juga dari Komnas Perempuan.
Baca Juga: Dianggap Mubazir, China Awasi dan Tindak Tegas Pembuat Video 'Mukbang'
Melihat berita tersebut, Ferdinand Hutahaean mengatakan untuk menyampaikan pesannya ke Atta, bahwa membuat anak itu tak seperti saat sedang membuat telor ceplok.
Tolong sampaikan ke Atta, bikin anak itu bukan sprt bikin telor ceplok. Coba dulu buktikan bikin 1 sebelum ketinggian hayalan bikin 15. pic.twitter.com/SKW3J8xk2Z— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 10, 2021
"Tolong sampaikan ke Atta, bikin anak itu bukan seperti bikin telor ceplok," kata Ferdinand, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 10 April 2021.
Dia pun lantas meminta Atta untuk membuktikan dengan mempunyai satu anak terlebih dahulu, karena mempunyai 15 anak menurutnya khayalan yang terlalu tinggi.
"Coba dulu buktikan bikin 1 sebelum ketinggian hayalan bikin 15," kata Ferdinand Hutahaean.
Lebih lanjut, sebelumnya Atta mengakui kalau dia ingin mempunyai 15 orang anak bersama Aurel.
Baca Juga: BMKG Beberkan 8 Fakta Gempa Selatan Malang, Daryono BMKG : Ini Alarm untuk Kita Semua
Tak hanya itu, demi memenuhi impiannya itu, dia menyatakan sudah menyiapkan 15 kamar untuk calon anak-anaknya tersebut.
Keinginan Atta tersebut pun mendapat tanggapan dari ibu kandung Aurel, Krisdayanti, dan menyebut menantunya tersebut ngarang.
"Ngarang itu pinggang (dan) pinggul bisa patah, ngaco!" ucap istri dari Raul Lemos ini.
Namun, Atta pun mengambil istilah yang banyak dikatakan orang-orang dahulu yaitu banyak anak banyak rezeki, selama masih mampu bersikap adil dan perhatian.
Perkataan dari Atta yang ingin mempunyai 15 anak itu pun mendapat perhatian dari Komnas Perempuan.
Siti Aminah selaku Komisioner Komnas Perempuan, menyatakan rasa kecewa dan prihatinnya mendengar keinginan tersebut.
Dia menyampaikan bahwa biduk pernikahan bukan hanya sekadar untuk memprodusi anak, karena meminta 15 anak dinilainya termasuk ke dalam sikap melanggengkan ketidakadilan gender.
Siti Aminah menegaskan bahwa perempuan bukan pabrik anak.***