Network
PR BEKASI - Ustaz Ujang Busthomi mendatangi kediaman seorang nenek yang berusia kurang lebih 120 tahun, yang dulunya berprofesi sebagai dukun.
Ustaz Ujang Busthomi mengatakan bahwa nenek dukun tersebut sering melakukan dialog dengan setan-setan.
Bahkan, beberapa kali nenek tersebut mendapat tuduhan telah melakukan santet kepada orang-orang.
Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Temui Dukun Berusia 100 Tahun: Masih Galak Walau Sakit Menahun
Dia menyampaikan nama dari nenek dukun tersebut ialah Sariwok.
"Dia ini berusia 120 tahun umurnya," katanya.
Ustaz Ujang Busthomi menyebut kalau si nenek sering melakukan media pengobatan dengan menggunakan payung dan juga memakai batu.
"Mereka sering berkomunikasi dengan Banaspati, bahkan sering berkomunikasi langsung ke langit, waduh ana maning bae (ada lagi saja)," ujarnya.
Baca Juga: Ustaz Ujang Busthomi Kunjungi Dukun Santet Berusia 96 Tahun, Ternyata Masih Fasih Merapal Mantra
Dia pun menghampiri nenek dukun tersebut dan menanyakan kabar serta namanya.
Nenek Sariwok menjawab 'Alhamdulillah' dan mengatakan kalau namanya 'Mak Iwok Sariah'.
Ustaz Ujang pun meminta izin pada Mak Iwok untuk mengambil kipas bambu yang dipegangnya daritadi.
"Iya, mangga," ujar Mak Iwok, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Kang Ujang Busthomi pada Senin, 14 Juni 2021.
Si nenek menceritakan kalau dia mempunyai anak sembilan, salah satunya tinggal di Surabaya.
Sementara yang dua tinggal di dekatnya dan sisanya berada di Cirebon.
Ustaz Ujang pun menanyakan cucu yang dimiliki oleh Mak Iwok, dan dijawabnya sembilan juga.
"Loba (banyak)," katanya.
Mak Iwok menceritakan kalau dia mampu mengobati itu karena memang sudah keturunan dan juga dari suaminya.
Bahkan, si nenek dikatakan pernah ke langit, tetapi dia mengaku tidak terbiasa salat.
"Teu tiasa nonggengna (tak terbiasa bungkuknya)," ucap Mak Iwok.
Saat diminta mengobati punggung Ustaz Ujang Bushthomi yang sakit, nenek dukun itu pun memulai ritualnya.
"Nyai ngabakti perwali Illahi Robbi," katanya sembari nembang.
Baca Juga: Persatuan Dukun Nusantara Ikut serta Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402: Kita Dobrak Pintu Arsy
Si nenek sambil nembang dengan bahasa Sunda mengatakan kalau pengobatannya tersebut menggunakan jahe yang diparut dan dibalur ke bagian pinggang.
Kemudian sambil memasukkan batu ke air, masih disertai nembang, Mak Iwok pun membaca mantra yang lupa-lupa diingatnya.
Air itu dikatakannya untuk diminum oleh yang merasa sakit tersebut, dan dicipratkan ke bagian yang sakit.
Sementara media payung yang digunakan diperlukan sebagai hajatan agar banyak yang hadir.
Ustaz Ujang bertanya apakah pernah ada yang meminta santet pada Mak Iwok.
Dijawabnya kalau dia tak mau menerima permintaan untuk santet karena itu tak boleh.
"Tidak boleh ngejahatin orang-orang," tutur nenek dukun.
Dia mengaku pernah dituding menyantet orang dan menegaskan sembari bersumpah tak pernah melakukannya.
"Teu tiasa abdi mah (tak terbiasa saya si)," ucapnya.
Baca Juga: Persatuan Dukun Nusantara Ikut serta Cari Kapal Selam KRI Nanggala-402: Kita Dobrak Pintu Arsy
"Abdi teh ke Cirebon, dina Pasar Pagi, abdi dituduh nyolong (Saya ke Cirebon, dekat Pasar Pagi, dituduh mencuri)," ujarnya.
Dia menceritakan ilmunya kini sudah diturunkan ke anaknya yang di Surabaya.
Akhirnya, Ustaz Ujang Busthomi pun berpamitan pada Mak Iwok dan memberi sesuatu padanya.
"Alhamdulillah," kata Mak Iwok masih dengan nada tembangnya.***
