PR BEKASI - Deddy Corbuzier mempertanyakan sikap para asosiasi yang melayangkan somasi kepadanya perihal penggunaan kata orang gila dan bukan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Somasi tersebut didapatkannya setelah candaannya bersama Rony Imannuel alias Mongol tentang orang gila yang tidak terkena Covid-19.
Deddy Corbuzier pun mengaku sedih mengapa dirinya yang memang dikenal dengan orang-orang berkebutuhan khusus beberapa tahun lalu tidak mendapatkan apresiasi apa pun dari asosiasi tersebut.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Tanya soal Undang-undang Perselingkuhan, Keanu Agl: Ya Enggak Mesti Dipenjarain Juga
Ia pun mempertanyakan kerusakan sistem di negeri ini.
"Boleh tidak saya berargumen, Walau tetap saya minta maaf karena minta maaf itu baik. HARI INI.. YES HARI INI... 80 YA DELAPAN PULUH asosiasi dari komunitas difabel dll memberi saya somasi karena konteks jokes "orang gila" DGN TUNTUTAN HUKUM dsb... Ga apa apa," ucap Deddy Corbuzier.
"TAKUT AKAN HUKUMNYA? NOT REALLY.. BUT... I'M MORE TO SAD," sambungnya menceritakan perasaannya setelah mendapatkan somasi dari Perkumpulan Jiwa Sehat (PJS) dan delapan puluh organisasi lainnya.
Sebelumnya, menurut Perkumpulan Jiwa Sehat (PJS) sebutan lebih tepat itu, bukan orang gila melainkan orang dengan gangguan jiwa ataupun penyandang disabilitas mental (ODGJ).
Baca Juga: Deddy Corbuzier Disomasi karena Video ‘Orang Gila Bebas Covid’: Akhirnya Kena, Ya Sudah Maafkan Kami