PR BEKASI – Komika Arie Kriting kembali mengeluarkan pernyataan menarik di media sosialnya.
Kali ini Arie Kriting menyebutkan dua tokoh jahat di situasi pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Arie Kriting melalui akun Twitternya @Arie_Kriting.
“Pertama, mereka yang menyesatkan masyarakat, memprovokasi untuk tidak mematuhi protokol kesehatan dan tidak usah vaksin,” kata Arie Kriting sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitternya, Jumat, 2 Juli 2021.
Baca Juga: Gofar Hilman Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Arie Kriting: Kita Tegas Berpihak pada Korban
“Kedua Koruptor Dana Bansos dan anggaran lainnya yang dikucurkan negara untuk menangani pandemi,” tutur Arie Kriting melanjutkan.
Arie Kriting menegaskan bahwa kedua tokoh yang disebutkannya merupakan tokoh jahat.
Cuitan Arie Kriting ini pun mendapatkan tanggapan dari budayawan Sujiwo Tejo.
Sujiwo Tejo menjelaskan situasi kejahatan dan kebaikan dalam penceritaan pewayangan.
“Tapi kebaikan ada justru karena ada kejahatan, Son. Dengan itu bumi berputar,” kata Sujiwo Tejo.
“Pandawa justru moksa atau ‘bunuh diri secara halus’ setelah Kurawa tiada. Rama justru moksa setelah Rahvana ‘tiada’,” ujar Sujiwo Tejo melanjutkan.
Sujiwo Tejo juga menyampaikan bahwa gairah hidup dengan adanya kejahatan.
“Gairah hidup itu menghadapi adanya kejahatan, hanya demi tegaknya hukum, bukan karena benci,” tutur Sujiwo Tejo.
Lantas, Arie Kriting membalas tanggapan dari Sujiwo Tejo.
Arie Kriting pun mengungkapkan kegundahan dalam dirinya.
“Itulah kenapa saya selalu merasa ada Hanuman dalam diri ini. Hal semacam ini tidaklah sampai di nalarku.” ujar Arie Kriting.
Tak lupa Arie Kriting mendoakan kesehatan Sujiwo Tejo.
Baca Juga: Keberatan Nagita Slavina Jadi Duta PON XX Papua, Arie Kriting: Dapat Terjadi Cultural Appropriation
“Guru sehat selalu,” tutur Arie Kriting.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah menerjang Indonesia hampir lebih dari setahun.
Semasa pandemi Covid-19, diwarnai peristiwa besar seperti terungkapnya korupsi dana bansos yang dilakukan oleh Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara.
Kemudian beredarnya hoax perihal vaksin Covid-19 hingga munculnya teori-teori konspirasi soal corona atau Covid-19.
Dan saat ini Indonesia akan menerapkan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali mulai 3-20 Juli 2021.
Kebijakan PPKM Darurat ini diambil mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi belakangan ini.***