Pasalnya, alat penyadap yang dipasang di bawah meja itu tidak berfungsi lagi dengan kemungkinan karena baterainya habis.
Sehingga, Boim diminta untuk menjadi penyusup lagi di rumah Al. Saat menjalankan aksinya, Boim nyaris ketahuan oleh Al.
Karena malam itu Al terbangun setelah mendengar suara berisik dari luar kamar.
Namun, saat keluar kamar dan mengecek sumber suara, Al tidak berhasil menemukan siapa-siapa di tempat itu.
Dengan begitu, Boim pun berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Kemudian, keesokan harinya rumah Pondok Pelita ditinggal penghuni utamanya ke Bandung.
Setelah Al dan keluarganya meninggal rumah, Boim mendapatkan pesan dari si kaki tangan pelaku teror.
Rupanya, kepergian Al dan keluarga menjadi peluang emas bagi musuh dalam diam keluarga Al.