Network
PR BEKASI - Kunyit, jahe, dan serai, selain dibuat untuk bahan pelengkap masakan, dapat juga dibuat sebagai bahan ramuan minuman.
Tanaman sejuta manfaat ini sangat bagus jika dibuat sebagai bahan minuman, di samping rasanya yang kurang enak ternyata manfaatnya banyak sekali.
Menurut dr. Zaidul Akbar seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com Kamis, 14 Oktober 2021 dari unggahan Instagram @zaidulakbar, manfaat meminum ramuan kunyit, jahe dan serai sangat banyak.
Kunyit, Jahe, dan serai jika dikonsumsi secara rutin sangat bermanfaat sebagai anti penuaan, anti kanker, anti kolesterol, antioksidan, dan banyak lagi manfaat lainnya.
Baca Juga: Dokter Zaidul Akbar Ungkap Kebiasaan Minum Air yang Justru Bisa Merusak Ginjal
Karena rasanya yang kurang enak jika di bandingkan dengan berbagai macam minuman latte, menyebabkan minuman dari bahan alami ini kurang diminati.
Apalagi oleh anak-anak muda, mereka cenderung lebih memilih minuman yang tidak sehat.
Jika ramuan dari kunyit, jahe, dan serai ini dijadikan minuman trendi dikalangan anak muda maka, mungkin akan lebih banyak orang yang sehat karena konsumsi minuman yang sehat.
"Minuman dari rempah-rempah asli Indonesia ini mungkin bisa jadi solusi bagi masalah kesehatan, mari kita biasakan minum produk asli rempah Indonesia," dr. Zaidul Akbar pada video di instagramnya.
Baca Juga: Resep Secang, Ramuan Minuman Penambah Stamina ala JSR Dokter Zaidul Akbar
Jika minuman ini dijadikan trend di tempat anak muda biasa nongkrong di Indonesia, maka tidak akan ada lagi anak muda yang ketagihan minuman atau makanan yang mengandung pengawet.
Sebagaimana di Korea yang mewajibkan setiap resto untuk menyajikan makanan atau minuman sehat tradisional.
Sehingga, anak-anak muda disana tidak melupakan rasa makanan atau minuman sehat tradisonal yang sudah ada sejak jaman dulu.
Makanan dan minuman yang berbahan alami nan sehat, tidak akan menyebabkan efek kecanduan.
Baca Juga: Rahasia Kulit Wajah Glowing dan Kinclong Alami Hanya dengan Makan 4 Buah Ini, Kata dr. Zaidul Akbar
Berbeda dengan makanan olahan yang di fabrikasi sering membuat lidah memberi sinyal ke otak untuk makan lagi dan makan lagi.
Contohnya, saat makan karedok akan berbeda dengan saat makan mie instan.
Makan mie instan akan lebih kuat sensasinya untuk memakannya lagi, karena mie instan dibantu bahan sintetik yang terkandung didalamnya.
Berbeda dengan karedok yang berbahan sayuran yang sehat, sensasi ingin memakannya lagi tidak sekuat saat makan mie instan.***
