PR BEKASI - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Sirait buat Doddy Sudrajat tak berkutik.
Arist Siarait juga membeberkan bahwa Doddy Sudrajat telah mendatanginya untuk membahas hak asuh Gala Sky.
Kedatangan Doddy Sudrajat ke Komnas Perlindungan Anak yakni untuk berkonsultasi mengenai Gala.
“Saya kedatangan Pak Doddy selaku opungnya Gala atau Ayah dari almarhum Vanessa, ingin berkonsultasi menyangkut tentang keberadaan Gala sebagai cucu dari Pak Doddy,” ujar Arist Sirait.
Baca Juga: Doddy Sudrajat Datangi Komnas Perlindungan Anak, Banting Pintu Mobil dan Tak Banyak Komentar
Tak hanya itu, Arist Sirait juga menyampaikan bahwa Doddy Sudrajat keberatan dengan proses pengasuhan Gala Sky.
“Mendiskusikan posisi Gala sebagai cucunya,menyampaikan hal-hal yang sifatnya keberatan terhadap proses pengasuhan Gala yang saat ini dilakukan oleh besannya Pak Faisal,” katanya.
Situasi hak asuh Gala yang kian memanas, pihak Komnas Perlindungan Anak akan menyarankan bahwa hak asuh bisa dilakukan secara bersama, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "'Ngotot' Soal Hak Asuh Gala Sky, Ketua Komnas PA Buat Doddy Sudrajat Tak Berkutik?".
“Sikap Komnas Perlindungan Anak dalam perspektif perlindungan anak pengasuhan itu harus dilakukan secara bersama, di mana anak itu nyaman,” ujarnya, seperti Pikiran-Rakyat.com kutip dari YouTube MOP Channel pada Sabtu, 25 Desember 2021.
Ditambah lagi melihat usia Gala Sky yang masih bayi, Komnas Perlindungan Anak menyarankan semua orang yang berada di sekitar Gala bisa mendukung untuk tumbuh kembangnya.
“Karena dia masih batita (bayi dibawah tiga tahun), masih satu setengah tahun.
Jadi dalam perspektif perlindungan anak saya sampaikan kepada Pak Doddy, dimana Gala itu nyaman dan enjoy, biarkan dia tumbuh dan berkembang.
Dan orang di sekitarnya termasuk Pak Doddy dan keluarga besarnya dari Pak Faisal itu mengkondisikan agar anak itu tumbuh dan berkembang dengan baik,” tuturnya.
“Tidak perlu ada permintaan penetapan hak perwalian, biarkan Gala di mana dia berada dan senang, dan orang sekitarnya harus memfasilitasi itu dan tidak ada orang lain yang menghambat itu,” ucap Arist Sirait lagi.*** (Ayu Nur Anjani/Pikiran Rakyat)