PR BEKASI - Dua minggu setelah kematian Tangmo Nida, orang-orang tetap frustrasi dan tidak yakin dengan cara polisi menangani penyelidikan.
Keraguan meningkat pada hari Selasa setelah penyidik polisi mengatakan dalam pembaruan pers bahwa bukti dan saksi menunjukkan kelalaian yang menyebabkan kematian Tangmo Nida, bukan karena pembunuhan.
Namun banyak orang yang menduga bahwa kematian Tangmo Nida ini ditemukan banyaknya kejanggalan.
Di atas segalanya, publik skeptis apakah polisi dapat menangani kasus ini secara transparan karena salah satu tersangka adalah orang kaya dan memiliki koneksi dengan orang-orang berpengaruh di dunia politik.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia Mencapai 7.562 Kasus, Berikut Data Terbaru Per Provinsi
Keraguan yang menyelimuti penyelidikan mengungkapkan banyak hal tentang kurangnya kepercayaan publik pada polisi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Bangkok Post.
Orang-orang masih ingat tuduhan bahwa polisi membantu Red Bull scion Vorayuth 'Boss' Yoovidhya menghindari penangkapan dan tetap buron hingga hari ini.
Itu setelah dia mengendarai Ferrari-nya dan membunuh seorang polisi di Bangkok bertahun-tahun yang lalu.
Kemudian tahun lalu, publik juga kembali dikejutkan dengan penyiksaan fatal terhadap tersangka narkoba oleh 'Joe Ferrari', saat itu inspektur polisi Nakhon Sawan.