Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Simak Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru Jakarta-Surabaya
Setelah itu, Fujiko A Fujio memutuskan untuk hijrah ke Tokyo dan mulai tinggal di sebuah apartemen di kawasan Tokiwasou yang diisi oleh para mangaka muda untuk melebarkan lagi karyanya.
Pada tahun 1964, ia dan Fujiko F Fujio memulai membuat manga Obake no Q-Taro di majalah manga Shonen Sunday dengan nama pena bersama Fujiko Fujio.
Manga tersebut menjadi hit besar karena menggabungkan humor dan fantasi dan membuatnya sangat populer.
Setelah itu, mereka berdua kemudian membuat manga Doraemon pada 1969 yang kemudian membuat nama mereka berdua menjadi terkenal di dunia.
Baca Juga: Jadwal Tayang Tate No Yuusha No Nariagari S2, Lengkap dengan Link Nonton Sub Indo
Mereka juga kemudian membuat karya masing-masing setelah mendapatkan kesuksesan lewat Doraemon.
Diketahui Fujiko F. Fujio berfokus pada manga untuk anak-anak, sementara Fujiko A Fujio mengambil karya yang lebih luas, dari manga anak-anak hingga karya dengan sentuhan horor untuk pembaca dewasa.
Beberapa karya mandiri Fujiko A Fujio yang kemudian populer di antaranya adalah Ninja Hattori, kaibutsu Kun, serta Warau Salesman.
Setelah bertahun-tahun bekerjasama, duet Fujiko Fujio akhirnya resmi bubar pada akhir 1980-an