Menanggapi keputusan dewan, istri dari sang mangaka, Misayo, mengatakan kekhawatiran tersebut memalukan, lantaran mendiang suaminya membuat komik sembari memikirkan bagaimana cara menyampaikan kengerian bom atom pada anak-anak.
Nakazawa, yang meninggal pada tahun 2012, kehilangan ayah, kakak perempuan dan adik laki-lakinya akibat pengeboman, dan adik perempuannya yang lahir pada hari serangan itu meninggal beberapa bulan kemudian.
Misayo mencatat bahwa suaminya "sangat gembira" ketika dia mengetahui bahwa manganya akan ditampilkan dalam kurikulum sekolah.***